PM Baru Australia Albanese Lebih Ambisius dalam Target Kurangi Emisi

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan baru Australia yang baru di bawah kepemimpinan Anthony Albanese mengajukan target emisi baru yang lebih ambisius ke PBB pada Kamis (16/6/2022). Pemerintah Australia berusaha untuk mengakhiri satu dekade kelambanan perubahan iklim yang terjadi saat ini.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menaikkan target pengurangan emisi 2030 negara itu menjadi 43 persen. Albanese mengklaim hal itu merupakan langkah untuk mempersiapkan Australia untuk masa depan yang sejahtera.
1. Kebijakan pembangunan berkelanjutan kerap menjadi isu politik di Australia
Pemerintah Australia memang bergang teguh pada Paris Agreement terkait kebijakan pembangunan berkelanjutan. Dalam kampanyenya dahulu, isu lingkungan merupakan salah satu isu yang kerap diangkat PM Albanese.
Albanese berusaha untuk membingkai keputusan sebagai keuntungan ekonomi: "Apa yang disebut bisnis telah menangis untuk kepastian investasi," katanya, dilansir SBS News. Kebijakan penanganan perubahan iklim telah sarat politik di Australia.
Di Australia, bahan bakar fosil masih merupakan komoditas ekspor yang vital dan menopang sebagian besar produksi energi domestik. Di saat banyak masyarakat Australia yang peduli terkait isu pembangunan berkelanjutan, sebagian pebisnis dan pekerja sektor nonterbarukan khawatir bisnis mereka turun drastis.
Perbedaan pendapat itu dikenal dengan "Perang Iklim" di dunia politik Australia. Lebih dari satu dekade terdapat perdebatan politik langkah untuk menghapus batu bara pada tahun 2030. Hal ini membuat Australia dianggap sebagai negara yang lamban dalam menangani isu perubahan iklim.