Isi Pembahasan Pertemuan Jokowi-PM Australia di Istana Bogor
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini, Senin (6/6/2022), menyambut kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Albanese merupakan PM Australia yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu.
"Saya bergembira bahwa Indonesia menjadi tujuan yang pertama kunjungan bilateral Perdana Menteri Albanese setelah 2 minggu yang lalu dilantik sebagai Perdana Menteri Australia ke-31," ujar Jokowi dalam siaran video di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan, Albanese bukanlah orang baru yang dikenalnya. Jokowi mengaku pernah bertemu beberapa kali dengan Albanese.
"PM Albanese bukan orang baru bagi saya. Kita pernah bertemu di tahun 2020, dan Indonesia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi pada saat beliau terpilih sebagai ketua oposisi di tahun 2019," katanya.
1. Jokowi harap ada penambahan kuota working visa untuk Indonesia
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan harapan agar Australia menambah kuota working visa untuk Indonesia. Penambahan itu diharapkan menjadi 5 ribu.
"Yang kedua saya mengharapkan implementasi IA-CEPA (Indonesia-Australia Comperhensive Economic Partnership Agreement), terutama terkait kesempatan WNI untuk bekerja di Australia dapat ditingkatkan, termasuk penambahan kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun," katanya.
2. Sambut baik kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan
Lebih lanjut, Jokowi menyambut baik kerja sama dengan Australia di bidang kesehatan dan pendidikan. Terlebih, Australia kini sudah membuka kampus Monash University di BSD, Tangerang Selatan.
"Saya juga mengapresiasi investasi Aspen Medical untuk membangun 23 rumah sakit dan 650 Klinik di provinsi Jawa Barat senilai 1 miliar dolar AS selama 20 tahun," ucapnya.
3. Perkuat kerja sama ketahanan pangan
Selain itu, ada juga pembahasan untuk memperkuat ketahanan pangan. Hal itu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan rantai pasok pangan, termasuk gandum yang saat ini sedang krisis.
"Kerja sama peningkatan kapasitas di bidang food processing, food innovation dan rantai pasok penting untuk diperkuat. Saya juga menekankan pentingnya MOU pertanian antara kedua negara segera diimplementasikan," ujarnya.
Tak hanya itu, kerja sama untuk meningkatkan penguatan energi dan perubahan iklim juga menjadi perhatian Jokowi.
"Saya menyambut baik inisiatif PM Albaneae terkait kemitraan infrastruktur dan ketahanan iklim Republik Indonesia-Australia dengan dana hibah awal sebesar Australian dollar 200 juta. Saya juga menyambut baik komitmen investasi Fortesque metal group di bidang hidropower dan geothermal senilai 10 miliar dolar AS, dan Sun Cable di bidang energi senilai 1,5 miliar dolar AS," katanya.
