Presiden Georgia, Salome Zurabishvili saat bertemu Presiden Moldova, Maia Sandu di Chisinau, Senin (17/10/2022). (twitter.com/sandumaiamd)
Dalam kesempatan itu, Zourabichvili mengungkapkan bahwa negaranya sudah bersatu selama lebih dari 30 tahun dengan satu tujuan, yakni mengarah ke Eropa. Ia memperingatkan adanya kekuatan yang inin memecah belah Georgia.
"Saya mengatakan pada Anda semua bahwa kegelapan saat ini masih bekerja dan berupaya mendorong timbulnya konflik antaretnis, memicu konfrontasi antarsaudara atau bahkan berniat menimbulkan adanya peperangan dan okupansi," ungkapnya.
Dilaporkan Ukrinform, Presiden Zourabichvili sudah menyatakan kecamannya terhadap kampanye Partai Georgian Dream di Tbilisi. Ia menuding bahwa partai penguasa itu telah mempromosikan RUU tersebut atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kemarin, kami sudah melihat protes besar-besaran melawan UU Rusia dan mendesak masa depan ke Eropa. Hari ini, kami melihat aksi Putin yang diikuti oleh pegawai negeri sipil untuk mendukung keputusan partai penguasa. Georgia yang sebenarnya adalah Georgia yang bebas dan bersama Eropa," tegasnya.