Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Georgia (unsplash.com/@zurabi)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Georgia Irakli Kobakhidze menyebut Presiden Georgia Salome Zourabichvili sebagai seorang pengkhianat negara. Pernyataan ini terkait penolakan Zourabichvili terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) antiagen asing. 

Sejak akhir pekan kemarin, ribuan warga Georgia kembali melangsungkan demonstrasi menolak RUU anti-agen asing. Mereka menuntut anggota parlemen untuk membatalkan pembahasan RUU kedua yang sedang dilangsungkan. 

1. Sebut Presiden Zourabichvili tidak setia kepada konstitusi

Kobakhidze mengungkapkan bahwa pernyataan dari Zourabichvili dapat dikategorikan sebagai sebuah pengkhianatan. Ia pun memrotes ungkapannya yang dianggap menghina Partai Georgian Dream. 

"Saya tidak akan merespons pernyataan politik yang sangat tidak pantas di tengah perayaan Hari Tentara dan sebagai seorang yang memegang jabatan presiden. Semua dapat bersumpah atas nama Tuhan dan berjanji patuh kepada Konstitusi dan pengkhianatan," terangnya pada Selasa (30/4/2024), dilansir Civil.

Sementara itu, Kobakhidze juga mengungkapkan ucapan selamat kepada seluruh tentara Georgia di tengah peringatan Hari Ulang Tahun Militer Georgia ke-33. 

"Pengakuan terhadap pergorbanan adalah salah satu prioritas dan tugas dari pemerintah. Kami bangga kepada militer kami yang tidak dapat dipisahkan dari identitas nasional kami. Tentara adalah keluarga dari setiap warga Georgia," sambungnya. 

2. Zourabichvili tolak kampanye pro-pemerintah yang digelar Partai Georgian Dream

Editorial Team

Tonton lebih seru di