Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri India, Narendra Modi, akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menghindari perang dagang. India mempertimbangkan pemotongan tarif di beberapa sektor untuk menghindari tarif balasan AS yang akan menambah tekanan pada perekonomiannya yang melambat.
Kunjungan Modi terjadi setelah Trump mengumumkan tarif 25 persen terhadap impor baja dan aluminium global. Trump menyebut tarif itu sebagai yang pertama dari sekian banyak tarif. Dia merencanakan sebuah sistem tarif timbal balik.
Kebijakan tarif Trump telah mengguncang industri baja dan aluminium India, yang mengekspor miliaran dolar ke AS setiap tahunnya. Tarif itu akan memangkas ekspor ke Negeri Paman Sam sebesar 85 persen. Menurut MUFG Bank, tarif Washington terhadap New Delhi bisa naik hingga di atas 15 persen dari yang saat ini 3 persen, mengutip CNBC.
Modi menganggap kunjungannya ke Washington sebagai peluang untuk melanjutkan keberhasilan kemitraan AS-India, khususnya di bidang teknologi, pertahanan, energi, dan rantai pasokan. Meski begitu, misi utamanya adalah menjaga hubungan perdagangan agar tidak berubah menjadi perang tarif yang saling merugikan.