Jakarta, IDN Times – Israel menentang keras rencana Amerika Serikat (AS) untuk membuka konsulat Palestina di Yerusalam. Pernyataan itu diutarakan oleh Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, kepada Knesset atau parlemen Israel pada Senin malam.
“Pemerintah, di bawah kepemimpinan saya, telah berulang kali mengklarifikasi posisinya bahwa tidak ada tempat untuk konsulat Palestina di Yerusalem. Yerusalem adalah ibu kota negara Israel,” kata Bennett dikutip dari The Jerusalem Post.
Israel menentang keputusan tersebut karena diyakini memberi Otoritas Palestina (PA) pijakan di Yerusalem dan seolah meneguhkan klaim bahwa Yerusalem timur adalah ibu kota masa depan negara Palestina.