Ilustrasi bendera China. (unsplash.com/Arthur Wang)
Industri perikanan di Prefektur Fukushima mengalami kesulitan akibat larangan menyeluruh Beijing terhadap seafood Jepang. Ekspor makanan laut negara itu turun 16,9 persen sejak China dan Hong Kong memberlakukan pembatasan impor, setelah pelepasan air yang telah diolah dimulai setahun yang lalu.
Kementerian Perikanan Jepang mengatakan, ekspor seafood negara tersebut mencapai hampir 2 miliar dolar AS (sekitar Rp31 triliun) antara September tahun lalu dan Juni tahun ini. Tetapi, angka tersebut turun 16,9 persen dari tahun sebelumnya.
China menangguhkan semua impor produk laut Jepang, sementara Hong Kong menghentikan impor tersebut dari 10 prefektur Jepang, termasuk Fukushima dan Miyagi. Pengiriman kerang ke Negeri Tirai Bambu adalah yang paling terpengaruh, di mana jumlahnya turun menjadi nol pada paruh pertama tahun ini dari sekitar 146 juta dolar AS (Rp2,2 triliun) setahun sebelumnya, NHK News melaporkan.
Larangan impor tersebut telah mendorong eksportir Jepang untuk meningkatkan upaya mereka mencari pasar lain, termasuk ke negara-negara di Amerika Utara dan Asia Tenggara. Kementerian mengatakan, ekspor kerang ke negara-negara selain China tumbuh 42 persen selama periode yang sama.