Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, menegaskan, hubungannya dengan salah satu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh adalah teman baik. Hal ini untuk memperjelas pertemuannya dengan Haniyeh pada 13 Mei 2024 di Qatar yang menuai kontroversi.
Anwar menjelaskan, pertemuannya dengan Haniyeh adalah untuk berbicara soal kondisi Gaza, pembebasan tahanan Palestina, dan sandera Israel serta solusi dua negara.
“Apakah itu suatu pelanggaran? Apakah saya mempromosikan terorisme? Saya pikir tidak,” kata Anwar, dikutip dari The Straits Times, Jumat (24/5/2024).
“Saya kenal mereka dan menganggap mereka teman, begitu pun mereka terhadap saya,” ucap Anwar.
Sebelum Anwar menjadi perdana menteri Malaysia, ia juga pernah bertemu dengan Hamas pada 2019 dan 2020.