Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Palestina, Mohammed Ibrahim Shtayyeh. (IDN Times/Sonya Michaella)
Perdana Menteri Palestina, Mohammed Ibrahim Shtayyeh. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh dilaporkan telah mengumumkan pengunduran diri dari pemerintahannya, yang saat ini memerintah di sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki.

“Keputusan untuk mengundurkan diri diambil mengingat eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat dan Yerusalem serta perang, genosida dan kelaparan di Jalur Gaza,” kata Shtayyeh, dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/2/2024).

Surat pengunduran dirinya sudah diserahkan ke Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari ini.

1. Harus ada pemerintahan baru Palestina

Perdana Menteri Palestina, Mohammed Ibrahim Shtayyeh. (IDN Times/Sonya Michaella)

Shtayyeh menyebut bahwa harus ada pemerintahan baru Palestina untuk mengatasi masalah yang ada.

“Saya melihat bahwa tahap selanjutnya dan tantangan-tantangannya memerlukan pengaturan pemerintahan dan politik baru yang mempertimbangkan realitas baru di gaza dan perlunya konsensus Palestina berdasarkan persaturan serta perluasan kesatuan otoritas atas tanah Palestina,” ucap dia.

2. Israel menolak Otoritas Palestina memimpin

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri). (twitter.com/netanyahu)

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan Otoritas Palestina yang mengambil kendali Palestina dan memerintah Gaza. Penolakan ini juga didukung parlemen Israel.

“Knesset bersatu dalam mayoritas menentang upaya yang memaksakan pembentukan negara Palestina kepda kami, yang tidak hanya gagal membawa perdamaian tetapi juga membahayakan negara Israel,” kata Netanyahu.

3. Jumlah korban tewas hampir 30 ribu orang

instagram.com / faruqnaufals

Israel masih terus menggempur Gaza sampai hari ini. Setidaknya 29.692 warga Palestina dilaporkan telah tewas dan 69.879 orang terluka akibat serangan Israel tersebut.

Dalam 24 jam terakhir, 86 warga Palestina tewas dan 131 lainnya terluka. Banyak orang juga yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan jalanan karena tim penyelamat tidak bisa menjangkau mereka.

Editorial Team