ilustrasi pengungsi (dok. IDN Times/Novaya)
Survei menunjukkan sebagian besar masyarakat mendukung tindakan keras pemerintah, dengan 86 persen responden mendukung penggunaan senjata untuk membela diri oleh dinas keamanan.
Pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski, menyampaikan Koalisi Sipil bisa menang dalam pemilu Oktober tahun lalu karena berhasil meyakinkan para pemilih akan bersikap tegas dalam melindungi perbatasan.
Namun, kelompok hak asasi manusia menyatakan kekhawatiran atas kebijakan migrasi pemerintah baru, memperkirakan lebih dari 130 migran telah meninggal di kedua sisi perbatasan Belarus dengan Polandia, Lithuania, dan Latvia sejak krisis dimulai.
"Saya tidak pernah melihat Donald Tusk sebagai pejuang hak asasi manusia, tetapi ini adalah titik terendah," kata Malgorzata Szuleka, anggota dewan Yayasan Hak Asasi Manusia Helsinki yang berpusat di Warsawa.
Szuleka menyampaikan saat ini ada krisis kemanusiaan di perbatasan, yang menjadi rute migrasi terbuka. Dia mengajak untuk melakukan diskusi rasional yang tidak terlalu didorong oleh populisme.