Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Ukraina di Polandia Enggan Menjadi Relawan Perang 

Tentara Ukraina. (x.com/DefenceU)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina, pada Sabtu (5/10/2024), mengungkapkan bahwa banyak warganya di Polandia yang enggan mendaftar sebagai sukarelawan Legion Ukraina. Pihaknya menyebut pendaftaran kloter pertama ini cenderung sepi peminat. 

Pada Juli, Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia, Radoslaw Sikorski sudah mengumumkan pembentukan sukarelawan Legion Ukraina. Langkah ini untuk membantu Kiev memulangkan warganya dan meningkatkan keikutsertaan dalam militer Ukraina. 

1. Hanya 138 orang yang mendaftar sebagai relawan Legion Ukraina

Pasukan bersenjata Ukraina di medan perang. (twitter.com/DefenceU)

Konsulat Jenderal Ukraina di Lublin, Oleh Kuts, mengatakan rekrutmen kloter pertama ini diadakan untuk pertama kalinya di Polandia dan beberapa negara Eropa. Ia menyebut hanya ada 138 orang yang mendaftar secara online dan hanya 58 yang datang. 

"Kami sangat bersyukur kepada rekan kami, Polandia yang membuat kami terus berterima kasih atas ide dan solusi yang diberikan kepada Ukraina. Kami optimis bahwa mereka akan menjadi duta Legion Ukraina dan mendorong warga lainnya untuk mendaftar," ungkapnya, dikutip TVP World.

Ia menyebut, puluhan orang tersebut akan menjalani evaluasi dan jika sesuai dengan kriteria tersebut, maka mereka akan dikontrak Kementerian Pertahanan Ukraina. Setelah itu, mereka akan menjalani latihan militer yang difasilitasi oleh pemerintah Polandia. 

Sementara itu, pendirian Legion Ukraina ini menargetkan warga Ukraina berusia 18-60 tahun yang menetap di Polandia dan beberapa negara Eropa untuk ikut membela negaranya dalam melawan agresi Rusia. 

2. Akan mulai pelatihan kepada Legion Ukraina

Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz. (twitter.com/KosiniakKamysz)

Pada Kamis (3/10/2024), Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz mengatakan bahwa pihaknya sudah siap memulai pelatihan militer kepada sukarelawan Legion Ukraina meski jumlahnya tak sesuai ekspektasi.

"Pada saat ini, memang belum cukup sukarelawan yang bersedia bergabung dalam militer Ukraina. Saya paham bahwa saat ini Ukraina melakukan aksi mempromosikan dan menggalakkan proses rekrutmen. Kami berharap pada hasil yang lebih baik," tuturnya, dilansir The Kyiv Independent

Sementara, Wakil Menteri Pertahanan Polandia Pawel Zalewski mengungkapkan Polandia akan memulai pelatihan lewat program dari Uni Eropa (UE). Ia mengatakan kapabilitas pertahanan dan resiliensi keamanan Polandia penting bagi Ukraina. 

"Kami akan melanjutkan semua kemungkinan untuk mentransfer warga Ukraina kembali ke negaranya. Namun, kami juga akan berpartisipasi dalam proyek-proyek internasional, seperti pembelian amunisi kepada Ukraina," ujarnya. 

3. Ukraina akan memulai pencarian warga Polandia yang jadi korban PD II

Pada Rabu (2/10/2024), Ukrainian Institute of National Remembrance (UINR) akan melakukan pencarian kepada korban etnis Polandia dalam pembunuhan massal di Volhynia pada Perang Dunia II. 

Melansir Polskie Radio, pencarian ini akan dimulai pada 2025 dan dilangsungkan pertama di Rivne, bagian barat Ukraina. Nantinya, perwakilan Polandia akan ikut berpartisipasi dalam proses pencarian korban. 

Kepala UINR, Anton Drobovych, mengatakan bahwa institusinya akan tetap membuka kerja sama dengan institusi di Polandia dan bersedia mendirikan tugu untuk mengenang warga Polandia di Ukraina dan sebaliknya. 

"Jika warga Polandia memberikan detail lokasi pencarian, kami akan membantu mereka meski kami berada di tengah peperangan dan situasi ekonomi yang sangat menantang dalam 2 tahun terakhir," terangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us