Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Terbesar Vietnam, 1,4 Ton Disita

Intinya sih...
- Polisi Vietnam menggerebek pabrik narkoba di Nha Trang, mengungkap jaringan terbesar di negara itu.
- Operasi berlangsung selama enam bulan, menangkap 11 orang dan melibatkan warga asing dari China dan Taiwan.
- Vietnam memiliki aturan tegas terkait narkoba, dengan ancaman hukuman mati bagi pelaku yang tertangkap.
Jakarta, IDN Times – Polisi Vietnam baru-baru ini melakukan penggrebekan terhadap sebuah pabrik yang memproduksi narkoba jenis ketamine di kota pesisir, Nha Trang. Operasi ini mengungkap jaringan peredaran narkoba terbesar yang ada di negara itu.
“Ini adalah fasilitas produksi narkoba sintetis terbesar yang pernah dibongkar di Vietnam,” kata Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Narkoba, Nguyen Van Vien, dilansir The Straits Times pada Jumat (28/3/2025).
Operasi telah berlangsung selama enam bulan terakhir dan mencapai puncaknya pada 22 Maret lalu. Secara keseluruhan, polisi menggrebek tiga pabrik dan menangkap 11 orang.
“Pabrik ini memiliki lini produksi modern berskala luar biasa, dengan teknologi canggih,” tambahnya.
1. Warga China dan Taiwan juga ikut terlibat
Jaringan narkoba Vietnam tak hanya melibatkan warga lokal, tetapi juga warga negara asing. Sebanyak empat warga China dan tiga warga Taiwan ikut ditahan dalam penggrebekan kali ini.
Portal berita Polisi Vietnam mengatakan, satu di antara pelaku utama yang berasal dari Taiwan diidentifikasi bernama Chang Chun Ming yang berusia 51 tahun. Ia telah dipantau polisi sejak memasuki Vietnam pada Agustus 2024 dengan membawa kiriman tabung kaca dalam jumlah besar.
Chang menyewa sebidang tanah seluas 1.300 meter persegi pada November di daerah terpencil Nha Trang, kota yang populer di kalangan wisatawan China. Ia kemudian diduga merekrut dua orang warga negara Taiwan yang memiliki keahlian dalam pembuatan obat-obatan.
2. Peredarannya belum dapat dipastikan
Kegiatan produksi sebagian besar dilakukan pada malam hari. Produk setengah jadi kemudian dipindahkan ke fasilitas lain untuk dimurnikan.
Pemerintah belum dapat memastikan di mana saja narkoba tersebut diedarkan, baik di Vietnam maupun di luar negeri.
“Obat-obatan yang diproduksi memiliki kemurnian yang sangat tinggi, tetapi belum ada yang didistribusikan atau dijual di Vietnam atau di luar negeri,” ungkap pernyataan pemerintah mengutip pernyataan polisi.
Vietnam dikenal memiliki aturan tegas terkait dengan narkoba. Pihak yang terlibat dalam jaringan narkoba ini kemungkinan diancam hukuman mati.
Di Vietnam, siapa pun yang tertangkap membawa lebih dari 600 gram heroin atau lebih dari 2,5 kilogram metamfetamin dapat menghadapi hukuman mati.
3. Upaya Vietnam bongkar jaringan narkoba
Vietnam dekat dengan kawasan penghasil narkoba “Segitiga Emas” antara Laos, Thailand, dan Myanmar. Kepolisian Vietnam mengatakan, pusat bisnis Kota Ho Chi Minh khususnya semakin menjadi pusat penyelundup narkoba karena infrastruktur transportasi telah membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Berbicara di sebuah konferensi pada 26 Maret 2025, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Dien Bien di utara Vietnam, Vu A Bang, menyoroti bahwa peredaran narkoba masih menjadi ancaman di wilayah perbatasan negara.
“Kejahatan narkoba dan masalah terkait lainnya di delapan provinsi perbatasan Vietnam dan Laos terkendali pada tahun 2024, tetapi beberapa titik panas tetap ada,” katanya, dilansir Vietnamplus.
Acara tersebut bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pencegahan dan pengendalian narkoba. Konferensi itu mempertemukan perwakilan dari empat provinsi Vietnam dan empat daerah Laos.
Selama setahun terakhir, pasukan perbatasan dari kedua belah pihak telah bekerja sama erat untuk melaksanakan Nota Kesepahaman yang dicapai pada konferensi sebelumnya.
Kerja sama yang diperkuat telah menghasilkan hasil yang signifikan dalam mendeteksi dan memerangi pelanggaran terkait narkoba di daerah perbatasan dan sekitarnya. Banyak operasi perdagangan narkoba besar telah berhasil dibongkar berkat koordinasi yang efektif antara otoritas Vietnam dan Laos.