Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Maskapai Vietnam Larang Penggunaan Power Bank, Kenapa? 

Ilustrasi maskapai Vietnam Airlines. (pexels.com/Jeffry S.S.)
Ilustrasi maskapai Vietnam Airlines. (pexels.com/Jeffry S.S.)
Intinya sih...
  • Maskapai penerbangan Vietnam melarang penggunaan power bank selama penerbangan demi keamanan penumpang.
  • Penumpang dilarang menggunakan power bank di dalam pesawat, kecuali jika dikeluarkan dari bagasi kabin dan tidak digunakan untuk mengisi daya perangkat seluler.
  • Larangan ini diberlakukan setelah beberapa insiden kebakaran akibat power bank di pesawat, yang membuat banyak maskapai lain juga melarang penggunaannya.

Jakarta, IDN Times - Dua maskapai penerbangan terpopuler di Vietnam, Vietnam Airlines dan Vietjet Air, pada 24 Maret 2025 telah secara resmi melarang penumpang untuk menggunakan power bank atau baterai portabel berbahan dasar lithium selama penerbangan.

Keduanya mengumumkan bahwa penumpang tidak diperbolehkan menggunakan power bank cadangan di dalam pesawat, kecuali jika dikeluarkan dari bagasi kabin, diletakkan di tempat yang mudah terlihat, dan tidak digunakan untuk mengisi daya perangkat seluler selama penerbangan, dilansir The Straits Times pada Rabu (26/3/2025).

Sebelumnya, peraturan tentang power bank oleh maskapai penerbangan mengharuskan untuk tidak menaruhnya di bagasi terdaftar. Alasannya, kekhawatiran terhadap kebakaran dan ledakan. 

1. Aturan maskapai terkait power bank

Penumpang juga tidak diperbolehkan mengisi daya power bank mereka dari port USB di pesawat. Power bank harus dilindungi secara terpisah dan dimatikan sepenuhnya, guna menghindari aktivasi. 

Setiap penumpang diperbolehkan membawa 10 baterai dengan kapasitas tidak lebih dari 100Wh. Untuk power bank biasa dengan tegangan sekitar 5V, kapasitas yang sesuai adalah sekitar 20.000mAh. Untuk baterai portabel dengan kapasitas 100Wh - 160Wh, penumpang diperbolehkan membawa maksimal dua perangkat.

2. Insiden Hong Kong Airlines mendarat darurat akibat power bank yang meledak

Larangan terbaru dari dua maskapai Vietnam tersebut dikeluarkan setelah insiden pada 20 Maret 2025, di mana penerbangan Hong Kong Airlines dari Hangzhou, China, dalam perjalanan menuju Hong Kong terpaksa melakukan pendaratan darurat dan harus dialihkan ke Fuzhou. Ini terjadi karena adanya insiden kebakaran di kompartemen atas pesawat.

Pihak maskapai tidak merinci penyebab kebakarannya. Namun, video di media sosial yang beredar online menunjukkan kompartemen di dalam pesawat hangus, yang mengarah ke kebakaran power bank. Disebutkan, sebuah baterai portabel di dalam tas pribadi penumpang tiba-tiba meledak dan terbakar.

Tidak ada laporan terluka pada 168 penumpang dan awak pesawat dari Hong Kong Airlines.

3. Banyak maskapai larang penggunaan power bank

Ilustrasi maskapai Air Busan. (unsplash.com/Minku Kang)

Ini bukan pertama kalinya sebuah pesawat harus melakukan pendaratan darurat karena power bank yang meledak. Pada 19 Februari 2024, sebuah pesawat Royal Air Philippines juga harus melakukan pendaratan darurat setelah sebuah power bank meledak dan memenuhi pesawat dengan asap.

Risiko yang terkait dengan power bank menjadi lebih fokus setelah sebuah pesawat Air Busan terbakar pada Januari di Bandara Internasional Gimhae, dengan pengisi ulang baterai genggam diduga sebagai penyebab kebakaran.

Menyusul kebakaran akibat baterai portabel di Korsel pada awal tahun ini, banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia, seperti Thai Airways International dari Thailand, Air Asia dari Malaysia, dan Singapore Airlines dari Singapura telah melarang penggunaan power bank dalam penerbangan mereka, guna mengurangi risiko kebakaran dan ledakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us