Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Jerman (Unsplash.com/Viva Zhang)
ilustrasi bendera Jerman (Unsplash.com/Viva Zhang)

Jakarta, IDN Times - Politikus sayap kanan partai Alternative für Deutschland (AfD), Bjorn Hoecke, dihukum karena menggunakan slogan terlarang Nazi. Pengadilan kota Halle memutuskan menjatuhkan denda pada Selasa (14/5/2025).

Hoecke yang merupakan salah satu politikus terkemuka dan berpengaruh di negara bagian Thuringia, diharuskan membayar 13 ribu euro (Rp226,4 juta).

Kantor jaksa menuduh Hoecke dengan sengaja menggunakan slogan pasukan Sturmabteilung (SA), kelompok paramiliter Nazi. Dia membantah bahwa dia sengaja menggunakan slogan tersebut.

1. Soroti soal kebebasan berpendapat

Politikus AfD Jerman, Bjorn Hoecke (Twitter.com/Björn Höcke)

Slogan yang digunakan Hoecke adalah "Alles fuer Deutschland" ("Semuanya untuk Jerman"). Slogan ini pernah jadi slogan SA yang memainkan peran penting naiknya Adolf Hitler ke tampuk kekuasaan, yang kini dianggap ilegal di Jerman modern.

Dilansir AFP, Hoecke merupakan mantan guru sejarah sekolah menengah. Dia mengaku tidak menyadari bahwa slogan itu telah digunakan oleh Nazi.

Hoecke mengatakan bahwa dia sama sekali tidak bersalah, sebab menurutnya slogan tersebut adalah ungkapan pepatah sehari-hari.

Tapi jaksa berpendapat, Hoecke menggunakan slogan terlarang dengan pengetahuan penuh tentang asal-usul dan maknanya.

"Jika putusan ini tetap berlaku, kebebasan berpendapat akan mati di Jerman. Kemampuan untuk berbeda pendapat berada dalam bahaya," kata Hoecke di media sosial usai persidangan tersebut.

2. Hakim yakin politikus Jerman mengetahui slogan Nazi yang dilarang

Tuduhan terhadap Hoecke bisa diancam dengan hukuman maksimal tiga tahun penjara. Jaksa telah menuntut hukuman percobaan enam bulan, sementara pengacara pembela mengajukan tuntutan pembebasan.

Dilansir Associated Press, kemelut kasus ini berpusat pada pidato di Merseburg pada Mei 2021. Saat itu Hoecke menggunakan frasa "Alles fuer Deutschland."

"Anda adalah orang yang pandai bicara dan cerdas yang tahu apa yang dia katakan," kata hakim Ketua Jan Stengel.

Juru bicara pengadilan Adina Kessler-​Jensch mengatakan, para hakim yakin Hoecke mengetahui frasa itu adalah slogan SA.

3. AfD ektremis "mencurigakan"

Dalam kasus terpisah yang terkait AfD, Pengadilan Tinggi (OVG) sebelumnya mengukuhkan partai tersebut merupakan ektremis yang "mencurigakan." Ini memungkinkan badan intelijen Jerman untuk mengawasi dan menyelidiki anggota partai sayap kanan.

"Pengadilan menemukan ada cukup bukti bahwa AfD mengejar tujuan yang bertentangan dengan martabat kemanusiaan kelompok tertentu dan bertentangan dengan demokrasi," kata pengadilan, dikutip Deutsche Welle.

"Ada alasan untuk mencurigai setidaknya sebagian dari partai tersebut ingin memberikan status peringkat kedua kepada warga negara Jerman dengan latar belakang migrasi," tambahnya.

Nancy Faeser, Menteri Dalam Negeri Jerman, menyambut baik keputusan tersebut.

"Putusan hari ini menunjukkan bahwa kita adalah negara demokrasi defensif," ujarnya.

AfD gagal menggugat putusan itu di pengadilan yang lebih rendah. Tapi partai sayap kanan itu masih dapat mengajukan banding di tingkat federal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja