ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI, Tri Tharyat, belum bisa membocorkan isi pidato Presiden RI. Tri memberi gambaran tentang isu-isu prioritas.
“Yang menonjol adalah dinamika global, khususnya serangan terhadap negara berdaulat, seperti yang baru-baru ini dialami Qatar. Isu Palestina tentu akan menjadi perhatian utama Indonesia,” ujar Tri dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Tri menambahkan, Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pesan mengenai perlunya reformasi multilateralisme agar lebih adaptif dengan kondisi saat ini. “Reformasi sistem multilateral itu penting, supaya PBB bisa lebih responsif, lebih inklusif, dan tidak didikte oleh segelintir negara besar,” ujarnya.
Selain itu, Indonesia akan mengangkat peran negara-negara Global South dalam tata dunia internasional. “Semangat Bandung akan kita bawa. Kita ingin memastikan suara negara-negara berkembang tidak terpinggirkan dalam pengambilan keputusan global,” ujar Tri.
Delegasi Indonesia juga disebut akan memanfaatkan momen ini untuk mendorong visi pembangunan nasional melalui Asta Cita. Menurut Tri, ini adalah kesempatan untuk mengaitkan prioritas domestik dengan agenda internasional.