Suasana General Assembly Hall di Markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), di kota New York, Amerika Serikat, Senin sore (22/9/2025) saat Presiden Prabowo pidato. (IDN Times/Uni Lubis)
Sebagaimana diketahui, pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan seruan perdamaian Gaza pada pidatonya yang berjudul "Seruan Indonesia untuk Harapan".
Dalam pidato berdurasi 19 menit lebih dalam bahasa Inggris, Presiden Prabowo menyoroti isu kemanusiaan, khususnya yang dialami warga Palestina. Beberapa hal penting dalam perdamaian Gaza di antaranya mengajak negara-negara tidak tinggal diam menyikapi genosida Israel di Gaza.
"Kita tidak boleh diam sementara rakyat Palestina diperlakukan tak adil, dan tak dapat memperoleh legitimasi yang sama untuk berbicara di ruangan aula ini," kata Presiden Prabowo saat berbicara di General Assembly Hall, Markas PBB, yang mendapat dukungan luar biasa dari banyak negara.
Prabowo juga menyatakan siap mengirimkan 20 ribu pasukan penjaga perdamaian ke Gaza dan ekspor beras ke Palestina. Dia juga mengecam keras kekerasan terhadap warga sipil di Gaza.
"Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia. Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa penindasan, rasa ketidakadilan, yang telah terbukti dalam sejarah umat manusia, akan bersatu dengan kekuatan dahsyat yang akan mengatasi penindasan ini, ketidakadilan ini," kata dia.
Selain itu, Prabowo juga mendorong Solusi Dua Negara (two-state solution) untuk perang di Gaza. Presiden menilai perdamaian untuk semua umat manusia merupakan sebuah keniscayaan. Dia pun menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi perdamaian dunia tersebut.
"Apakah ini mimpi? Mungkin. Namun inilah mimpi indah yang harus kita wujudkan bersama. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan," katanya.