Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB (instagram.com / presidenrepublikindonesia)

Intinya sih...

  • Undangan KTT Perdamaian Gaza untuk Indonesia disebut datang mendadak

  • Presiden Prabowo dapat apresiasi soal pidato perdamaian Gaza di Sidang Majelis Umum PBB

  • Mesir siap menjadi tuan rumah pertemuan KTT Gaza

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, memastikan Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir. KTT tersebut diagendakan berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). Sebanyak 20 kepala negara juga diagendakan hadir pada KTT Perdamaian Gaza.

"Jadi tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada kita semua bahwa untuk menjaga hubungan baik dan itu bagian juga dari ikhtiar kita selama ini, bahwa Bapak Presiden memutuskan untuk menghadiri undangan tersebut," ujar Prasetyo di halaman kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2025).

1. Undangan KTT Perdamaian Gaza datang mendadak

Menteri sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (IDN Times/Ilman Nafi'an).

Prasetyo mengatakan, undangan untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir datang mendadak. Mesir juga meminta kesediaan waktu agar Presiden Prabowo hadir pada acara tersebut.

"Memang juga agak mendadak kalau dari sisi waktu, tetapi bahwa undangan tersebut betul-betul memohon kesediaan kehadiran dari Bapak Presiden Prabowo, karena itu bagian dari kelanjutan perundingan yang semoga insyaallah itu bisa membawa perdamaian di Palestina dan terutama di Gaza," kata dia.

2. Prabowo dapat apresiasi soal pidato perdamaian Gaza di Sidang Majelis Umum PBB

Suasana General Assembly Hall di Markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), di kota New York, Amerika Serikat, Senin sore (22/9/2025) saat Presiden Prabowo pidato. (IDN Times/Uni Lubis)

Sebagaimana diketahui, pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan seruan perdamaian Gaza pada pidatonya yang berjudul "Seruan Indonesia untuk Harapan".

Dalam pidato berdurasi 19 menit lebih dalam bahasa Inggris, Presiden Prabowo menyoroti isu kemanusiaan, khususnya yang dialami warga Palestina. Beberapa hal penting dalam perdamaian Gaza di antaranya mengajak negara-negara tidak tinggal diam menyikapi genosida Israel di Gaza.

"Kita tidak boleh diam sementara rakyat Palestina diperlakukan tak adil, dan tak dapat memperoleh legitimasi yang sama untuk berbicara di ruangan aula ini," kata Presiden Prabowo saat berbicara di General Assembly Hall, Markas PBB, yang mendapat dukungan luar biasa dari banyak negara.

Prabowo juga menyatakan siap mengirimkan 20 ribu pasukan penjaga perdamaian ke Gaza dan ekspor beras ke Palestina. Dia juga mengecam keras kekerasan terhadap warga sipil di Gaza.

"Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia. Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa penindasan, rasa ketidakadilan, yang telah terbukti dalam sejarah umat manusia, akan bersatu dengan kekuatan dahsyat yang akan mengatasi penindasan ini, ketidakadilan ini," kata dia.

Selain itu, Prabowo juga mendorong Solusi Dua Negara (two-state solution) untuk perang di Gaza. Presiden menilai perdamaian untuk semua umat manusia merupakan sebuah keniscayaan. Dia pun menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi perdamaian dunia tersebut.

"Apakah ini mimpi? Mungkin. Namun inilah mimpi indah yang harus kita wujudkan bersama. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan," katanya.

3. Mesir siap menjadi tuan rumah pertemuan KTT Gaza

ilustrasi piramida Mesir (pexels.com/Omar Ramadan)

Sebelumnya, Kairo tengah bersiap menjadi tuan rumah pertemuan penting dunia, KTT Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir. Acara ini disebut-sebut sebagai langkah besar untuk mengakhiri perang dua tahun antara Israel dan Hamas yang menewaskan lebih dari 67 ribu jiwa sejak 2023.

Menariknya, meski banyak pemimpin dunia hadir, Israel, Hamas, dan Otoritas Palestina justru absen dari pertemuan ini. Mengutip Times of Israel, Indonesia termasuk daftar negara yang diundang Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sissi, yang akan memimpin langsung konferensi tersebut.

Dengan dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, KTT ini diharapkan dapat membuka jalan baru menuju stabilitas di Timur Tengah, meski banyak pihak masih meragukan hasil konkret yang bisa dicapai.

Mesir menyebut KTT ini sebagai momentum penting untuk “mengakhiri perang di Jalur Gaza, dan membuka era baru stabilitas kawasan.” Pertemuan ini dirancang untuk memfinalisasi kesepakatan yang bertujuan menghentikan konflik bersenjata antara Israel dan Hamas yang sudah berlangsung dua tahun.

Selain itu, KTT ini juga akan menjadi ajang pembahasan lanjutan dari rencana perdamaian Donald Trump yang mencakup pelucutan senjata Hamas dan pembentukan pemerintahan baru di Gaza. Rencana tersebut digadang-gadang akan membawa perubahan besar dalam struktur politik dan keamanan kawasan.

Namun, tantangan utamanya tetap sama, Israel masih menolak mengakhiri perang sebelum yakin Hamas benar-benar dilumpuhkan, dan tidak lagi memegang kendali di Gaza. Kondisi ini membuat banyak pengamat skeptis terhadap efektivitas KTT tersebut.

Editorial Team