Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Prancis yang ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB. (twitter.com/SebLecornu)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Prancis, pada Rabu (5/6/2024), mengungkapkan akan membalas jika Rusia berani melancarkan serangan yang menargetkan instruktur militernya di Ukraina. Ia menyebut Paris sedang merencanakan rencana balasan yang tepat jika Moskow melakukannya. 

Dalam beberapa bulan terakhir, relasi Prancis-Rusia memanas di tengah rencana pengiriman tentara Prancis ke Ukraina. Meski tentara itu hanya ditugaskan untuk melatih tentara Ukraina, tapi Rusia menentang keras dan mengancam akan menargetkan pasukan asing. 

1. Macron belum umumkan pengiriman instruktur militer ke Ukraina

Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (twitter.com/EmmanuelMacron)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis, Christophe Lemoine, menekankan bahwa pernyataan Rusia terkait ancaman menyasar tentara Prancis di Ukraina tidak dapat diterima. 

"Pernyataan tersebut sangatlah konyol dan tidak akan kami biarkan begitu saja. Sampai saat ini, Prancis masih mendiskusikan apa dan bagaimana respons yang tepat dalam membalas ancaman Rusia tersebut," terangnya. 

Dilansir The Kyiv Independent, Presiden Prancis Emmanuel Macron belum mengonfirmasi secara pasti apakah akan mengirimkan instruktur militer ke Ukraina. Ia menyebut kepastian itu akan disampaikan pada peringatan D-Day yang ke-80 tahun pekan ini. 

Namun, Prancis sebelumnya sudah merencanakan mengirimkan personel dengan jumlah terbatas dalam rangka menilai kualitas dari misi di Ukraina tersebut sebelum penerjunan ratusan pelatih. 

2. Rusia tetap akan menyerang instruktur militer di Ukraina

Editorial Team

Tonton lebih seru di