Jakarta, IDN Times - Prancis, pada Selasa (20/5/2025), mengumumkan larangan CEO Telegram, Pavel Durov untuk bepergian ke Amerika Serikat (AS). Durov menyebut rencana kunjungannya untuk bernegosiasi soal dana investasi.
"Rencana Durov untuk bepergian ke AS atau pergi ke luar negeri bukanlah sebuah perintah yang mendesak dan tidak dapat dijustifikasi," tuturnya, dikutip Politico.
Durov sudah ditangkap di Bandara Le Bourget, Paris pada Agustus 2024. Hingga kini, ia masih berada di bawah pengawasan ketat terkait dengan dakwaan enam kasus aktivitas ilegal soal operasional Telegram.