Prancis Ogah Boikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing

Jakarta, IDN Times - Prancis yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024, memilih tidak ikut bergabung dengan sekutunya untuk melakukan boikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China.
Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Australia sepakat untuk tidak mengirimkan perwakilan pemerintahnya pada Februari tahun depan, terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh China.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (9/12/2021) bahwa Olimpiade 'tidak boleh dipolitisasi' dan dia lebih suka tindakan yang memiliki 'efek yang bermanfaat', dikutip dari BBC.
1. Perihal boikot diplomatik
Macron juga mengatakan bahwa dia lebih suka bekerja dengan Komite Olimpiade Internasional untuk perlindungan atlet di seluruh dunia ketimbang terlibat dalam upaya-upaya yang tidak signifikan dan boikot simbolis.
"Untuk lebih jelasnya: Anda memilih untuk boikot total dan tidak mengirim atlet, atau Anda mencoba mengubah keadaan dengan tindakan yang bermanfaat," ungkap Macron.
Seperti yang diketahui, beberapa negara barat melakukan boikot diplomatik pada ajang olahraga internasional tersebut sebagai pesan terhadap Beijing soal HAM.
AS adalah negara pertama yang mengumumkan boikot diplomatik, lalu diikuti oleh sekutunya yang lain.
AS menuduh China melakukan genosida dalam penindasannya terhadap etnis Uyghur dan kelompok minoritas muslim lainnya di wilayah Xinjiang. Selain itu, tindakan keras Beijing terhadap kebebasan politik di Hong Kong, hingga kekhawatiran pada pemain tenis China Peng Shuai yang keberadaannya menjadi perhatian internasional setelah dia menuduh seorang mantan pejabat tinggi pemerintah China melakukan kekerasan seksual.