Prancis Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Suriah

Jakarta, IDN Times - Prancis telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad atas tuduhan kejahatan perang terkait penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil Suriah.
Pada Rabu (15/11/2023), sumber di pengadilan mengatakan Assad dicurigai terlibat dalam serangan senjata kimia di kota Douma dan distrik Ghouta Timur pada Agustus 2013, yang menewaskan lebih dari seribu warga sipil.
Selain al-Assad, surat perintah serupa juga dikeluarkan untuk saudara laki-lakinya, Maher, kepala unit militer elite Suriah, dan dua jenderal angkatan bersenjata.
1. Prancis selidiki kasus tersebut sejak 2021
Dilansir France24, Unit pengadilan Paris yang menangani kejahatan terhadap kemanusiaan telah menyelidiki serangan kimia tersebut sejak 2021. Penyelidikan ini dilakukan menyusul pengaduan yang diajukan oleh LSM Pusat Media dan Kebebasan Berekspresi Suriah (SCM), asosiasi pengacara Open Society Justice Initiative (OSJI) dan Arsip Suriah, sebuah badan yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia di Suriah.
“Ini merupakan perkembangan yang sangat besar,” kata Presiden SCM Mazen Darwish mengenai surat perintah penangkapan Assad.
“Yurisdiksi independen mengakui bahwa serangan kimia tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan presiden Suriah, bahwa dia mempunyai tanggung jawab dan harus bertanggung jawab."
Darwish mengatakan, kasus terhadap al-Assad dan kelompok lainnya didukung oleh kesaksian langsung dan analisis mendalam mengenai rantai komando militer Suriah.