Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya. (twitter.com/Tsihanouskaya)
Pemimpin oposisi Belarus, Svyatlana Tsikhanouskaya, mengecam latihan anti-kerusuhan yang dilakukan polisi Belarus. Ia menyebut polisi tersebut dilatih untuk mendukung kemenangan Lukashenko yang ketujuh kalinya.
"Pasukan keamanan dilatih untuk mempersiapkan dalam membubarkan paksa massa beberapa bulan sebelum diselenggarakan pilpres. Latihan penekanan kepada warga bukan tanda paksaan. Mereka ditugaskan karena takut. Tidak ada intimidasi yang dapat menekan rakyat Belarus untuk mendukung kebebasan dan demokrasi," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Tallinn, Tsikhanouskaya sudah mendapat dukungan penuh dari Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna. Ia mengaku negara-negara Baltik tidak akan mengakui pemilu palsu yang diadakan rezim Belarus.
Sampai saat ini, suami Tsikhanouskaya, Syarhey Tsikhanouski dan beberapa aktivis politik lainnya masih ditahan di Belarus. Beberapa di antara aktivis dan politikus oposisi itu bahkan sudah divonis hukuman penjara berat.