Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus, Aleksander Lukashenko pada Kamis (21/7/2022), menyebut tidak perlu mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk. Namun, presiden berusia 67 tahun itu menyebut akan membantu memenuhi kebutuhan kedua wilayah tersebut.
Beberapa bulan ke belakang, hubungan Belarus dan Ukraina terus menegang terkait setelah Ukraina menumpuk pasukan di perbatasan sebab khawatir akan lanjutan invasi. Pasalnya, Rusia melangsungkan serangan awal untuk melumpuhkan ibu kota Kiev melalui teritori Belarus.