Pemerintah Chile di Istana La Moneda saat acara Cuenta Publica 2021 pada Selasa (01/06/2021). (twitter.com/DiputadosRN)
Menanggapi usulan Presiden Sebastian Piñera untuk mengesahkan undang-undang pernikahan sesama gender di Chile. Beberapa pihak justru menolak rencananya, terutama dari Partai UDI dan Renovacion Nacional (RN) yang menyebut tindakan tersebut tidak sesuai dengan program pemerintah dan bisa memicu perpecahan dalam koalisi pemerintahan, dikutip dari La Tercera.
Sementara Partai RN melalui Francesca Muñoz turut menolak proyek tersebut dan mengatakan jika, "Ini merupakan kesalahan besar dalam mementingkan disahkannya hukum tersebut." Di sisi lain, Leonidas Romero juga mengungkapkan penolakannya dan berkata, "Dia sudah mengkhianati umat Kristiani yang selama ini memilihnya."
Dilansir dari Reuters, selama ini Chile memiliki tradisi keagamaan Katolik yang kuat dan membuatnya menjadi negara terakhir yang mengesahkan perceraian pada 2004. Selain itu, Chile menjadi salah satu negara paling ketat terkait aborsi dan baru memperbolehkan aborsi pada 2017 dengan syarat tertentu.