Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemilu. (Unsplash.com/Element5 Digital)

Jakarta, IDN Times - Guinea Khatulistiwa mengadakan pemilihan presiden, parlemen, dan wali kota, pada Minggu (20/11/2022). Dalam pemilu ini Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, 80, yang telah berkuasa selama 43 tahun, pemimpin terlama di dunia saat ini, kembali mencalokan diri dan diyakini akan terus menjabat.

Namun, pihak oposisi meyakini bahwa Obiang dan Partai Demokrat Guinea Khatulistiwa akan kembali melakukan kecurangan dalam pemilu. Pemimpin yang telah berkuasa sejak 1979 itu juga dituduh telah melakukan korupsi.

1. Oposisi meyakini adanya kecurangan dalam pemilu

Melansir Reuters, dalam pemilu kali ini diikuti oleh tiga kandidat, dengan dua kandidat lainnya adalah Buenaventura Monsuy Asumu dan Andres Esono Ondo. Asumu  telah mencalonkan diri dalam lima pemilihan sebelumnya, sedangkan Esono Ondo adalah tokoh oposisi yang mencalonkan diri untuk pertama kalinya.

Esono Ondo meyakini bahwa pemilu kali ini akan kembali mengalami kecurangan dari pihak penguasa dan menyampaikan siap untuk menentang hasil tersebut di pengadilan.

"Ini penipuan total," kata Esono Ondo.

Esono Ondo mengatakan partainya memiliki bukti bahwa pejabat memberikan suara atas nama pemilih atau memaksa mereka untuk memilih partai yang berkuasa.

Maja Bovcon, seorang analis senior Afrika di perusahaan intelijen risiko Verisk Maplecroft, menyampaikan bahwa hasil pemilu akan kembali memenangi Obiang.

"Penutupan perbatasan dan pelecehan serta penangkapan pendukung oposisi telah membuka jalan bagi perpanjangan 43 tahun kekuasaan Obiang."

2. Selalu meraih lebih dari 90 persen suara

Editorial Team