Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Flavia Carpio)

Jakarta, IDN Times - Insiden mematikan terjadi di departemen barat daya Huila, Kolombia. Delapan petugas polisi tewas dalam sebuah ledakan ketika kendaraan mereka menabrak ranjau yang dipasang di jalan.

Insiden yang terjadi pada Jumat (2/9/2022) itu, diduga karena serangan dan penyergapan dari kelompok pemberontak. Presiden Gustavo Petro yang baru dilantik kurang dari satu bulan lalu, mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai sabotase terhadap perdamaian.

1. Ledakan ranjau diikuti dengan penyergapan

Terbunuhnya delapan petugas polisi di Kolombia merupakan insiden paling mematikan saat negara itu memiliki presiden baru. Presiden Gustavo Petro adalah mantan gerilyawan sayap kiri di negara yang mengalami gejolak pertempuran antara pemerintah, pemberontak, dan para penyelundup narkoba.

Melansir BBC, kendaraan polisi yang meledak itu juga mengalami penyergapan. Juru bicara polisi mengatakan beberapa dari petugasnya telah tewas ditembaki setelah ledakan terjadi.

Belum ada informasi yang menjelaskan kelompok mana yang berada di balik serangan tersebut. Namun, salah satu stasiun radio setempat menuding bahwa pelakunya adalah kelompok gerilyawan yang beroperasi di daerah itu.

2. Presiden Petro mengecam serangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di