Presiden Taiwan, William Lai. (dok. Twitter @ChingteLai)
Lai juga percaya, sikap China yang ingin mencaplok Taiwan adalah kebijakan nasional pemerintah. Namun, menciptakan perselisihan di Selat Taiwan dan memengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik tidak akan diterima oleh masyarakat internasional.
Rakyat Taiwan, terlepas dari partai politiknya, harus menghadapi ini bersama-sama. Ia menekankan bahwa hanya dengan bersatu dan terhubung dengan masyarakat internasional, maka Taiwan dapat memastikan kedaulatannya tidak dilanggar dan cara hidup demokrasi dan kebebasan tidak dirusak.
Mengenai hubungan ekonomi dan perdagangan Taiwan dengan China dan dunia, Lai mengatakan bahwa Taiwan memiliki keunggulan dalam industri semikonduktor dan memiliki tanggung jawab untuk mendorong kemakmuran dan pembangunan dunia.
Menghadapi memburuknya masalah ekonomi China, Lai percaya bahwa kontrol pemerintah China terhadap pasar bebas menjadi semakin ketat. Perlindungan hak kekayaan intelektual jangka panjang juga tidak memenuhi harapan masyarakat internasional. Lingkungan bisnis di Tiongkok telah memburuk.
Namun, China yang stabil dapat menghasilkan Taiwan yang aman. Taiwan yang makmur dapat mendorong kemajuan China. Lai juga senang ketika melihat ekonomi China memburuk dan gejolak sosial bermunculan.
"Pemerintah baru bersedia membantu China untuk meningkatkan perdamaian dan kemakmuran di Selat Taiwan, serta perdamaian dan kemakmuran di kedua sisi selat,” katanya.