Jakarta, IDN Times - Presiden baru Lebanon, Joseph Aoun, menuntut agar Israel menarik pasukannya dari wilayah selatan negara itu. Hal ini harus dilakukan sebelum tenggat waktu 26 Januari 2025, sebagaimana yang disepakati dalam gencatan senjata Israel-Hizbullah tahun lalu.
Dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, di Beirut pada Sabtu (18/1/2024), Aoun mengatakan bahwa pasukan Israel terus melakukan pelanggaran darat dan udara, terutama penghancuran rumah dan desa-desa di sepanjang perbatasan.
"Pelanggaran Israel yang terus berlanjut di darat dan udara, terutama dalam hal peledakan rumah dan penghancuran desa-desa perbatasan, sepenuhnya bertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam perjanjian gencatan senjata dan dianggap sebagai kelanjutan dari pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon dan kehendak komunitas internasional," kata Aoun, yang terpilih sebagai presiden pada 9 Januari lalu.