Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, pada Senin (9/9/2024), membela Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai reformasi peradilan. RUU itu telah diprotes oleh warga dan pekerja lembaga peradilan, termasuk kepala Mahkamah Agung Norma Pina.
Reformasi yang diajukan akan membuat lebih dari 7 ribu hakim dan magistrat, termasuk dari Mahkamah Agung akan dipilih melalui pemungutan suara rakyat. Perubahan itu dianggap akan melemahkan pengawasan penting peradilan terhadap kekuasaan eksekutif.