Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Presiden Meksiko Bela Reformasi Peradilan yang Ditentang

Bendera Meksiko. (Unsplash.com/Chantel)
Intinya sih...
- Presiden Meksiko bela RUU reformasi peradilan, disertai protes warga dan pekerja lembaga peradilan.
- Reformasi akan memilih hakim melalui pemungutan suara rakyat, dianggap melemahkan pengawasan terhadap kekuasaan eksekutif.
- Amerika Serikat memperingatkan reformasi tersebut akan mengancam hubungan dagang dan investasi di Meksiko.
Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, pada Senin (9/9/2024), membela Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai reformasi peradilan. RUU itu telah diprotes oleh warga dan pekerja lembaga peradilan, termasuk kepala Mahkamah Agung Norma Pina.
Reformasi yang diajukan akan membuat lebih dari 7 ribu hakim dan magistrat, termasuk dari Mahkamah Agung akan dipilih melalui pemungutan suara rakyat. Perubahan itu dianggap akan melemahkan pengawasan penting peradilan terhadap kekuasaan eksekutif.
Editorial Team
EditorIfan Wijaya
Follow Us