Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Meksiko. (instagram.com/estenoesantonio)
Ilustrasi bendera Meksiko. (instagram.com/estenoesantonio)

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), pada Rabu (9/2/2022) mengumumkan niatnya untuk menangguhkan hubungan dengan Spanyol. Hal ini diutarakan menanggapi penolakan terhadap operasional perusahaan energi asal Spanyol di Meksiko. 

Pada 2019 lalu, Meksiko di bawah Lopez Obrador meminta Spanyol agar bersedia meminta maaf soal Penaklukan Aztek pada 1521 dan penjajahan selama ratusan tahun. Namun, Pemerintah Spanyol menolak untuk mengucapkan permintaan maaf kepada Meksiko. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), mengumumkan niatnya untuk menangguhkan hubungan dengan Spanyol

1. AMLO sebut relasi Meksiko-Spanyol akan dikembalikan ketika rezim Sanchez berakhir

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador ketika berpidato. twitter.com/lopezobrador_/

Berdasarkan pernyataan AMLO, ia berkeinginan untuk menagguhkan sementara hubungan antara Meksiko dan Spanyol. Bahkan, ia mengatakan hubungan kedua negara mungkin akan dikembalikan saat rezim Pedro Sanchez di Spanyol berakhir. 

"Kami akan memberikan waktu bagi kita untuk saling menghargai satu sama lain, sehingga mereka tidak melihat kita sebagai tanah jajahan. Kami ingin punya hubungan baik dengan semua pemerintahan, dengan semua orang di seluruh dunia, tapi kami tidak ingin mereka merampok apa yang kita miliki," ungkap AMLO, dilansir Bloomberg.

"Saya berharap hubungan ini tidak sama seperti sebelum-sebelumnya," tambah dia. 

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima komunikasi secara resmi dari Meksiko. Ia juga mengatakan AMLO harus memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait keterangannya itu. 

2. Albares sebut ucapan AMLO tidak sungguh-sungguh

Menlu Spanyol, Jose Manuel Albares dan Menlu Panama, Erika Mouynes. (twitter.com/jmalbares)

Dilaporkan Associated Press, Manuel Albares justru menanggapi enteng ungkapan AMLO terkait penangguhan hubungan Meksiko-Spanyol. Ia menganggap ucapan AMLO dalam konteks informal untuk menjawab para jurnalis dan tidak mengucapkannya secara resmi. 

"Kalian harus menanyakan langsung kepada Presiden Lopez Obrador terkait maksud yang ia katakan sebelumnya. Saya ingin menyatakan bahwa Pemerintah Spanyol tidak memiliki hak untuk memutuskan deklarasi ini," ungkap Albares. 

Menlu berusia 49 tahun itu juga sempat terkejut dengan pernyataan AMLO dan mengungkapkan bahwa hubungan bilateral strategis kedua negara jauh lebih penting dari semua deklarasi yang diberikan secara tiba-tiba. 

"Satu hal yang jelas dari ungkapan ini adalah hubungan bisnis antara negara kita jauh dari ditangguhkan, arus investasi tetap berjalan dan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun," tambah Abares, dikutip dari Reuters

3. AMLO sebut perusahaan Spanyol mendapat keuntungan besar dari rezim sebelumnya

Ilustrasi bendera Spanyol. (instagram.com/mi_unica_bandera)

Pernyataan itu disampaikan AMLO usai mengkritik perusahaan layanan listrik swasta yang berasal dari Spanyol, yakni Repsol dan Iberdrola. Presiden berusia 68 tahun itu ingin menutup operasi perusahaan Spanyol itu di Meksiko, lantaran dianggap mendapatkan keuntungan dari rezim sebelum dirinya. 

Di samping itu, presiden sayap kiri itu juga pernah mengungkapkan, Gereja Katolik, Kerajaan Spanyol, dan Pemerintah Meksiko harus mengungkapkan permintaan maaf kepada publik atas kejahatan dan penderitaan yang dialami masyarakat pribumi selama ini. 

Surat itu dituliskan tepat pada peringatan 500 tahun Penaklukan Aztek oleh Bangsa Spanyol pada 1519-1521 yang telah mengakibatkan kematian sebagian besar penduduk pra-Hispanik di Meksiko, dilansir Associated Press

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team