Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), berjanji untuk melindungi data rahasia instansi militer negaranya dari ancaman spionase Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, AS dituduh telah menyadap pemimpin kartel narkoba Sinaloa tanpa izin pemerintah Meksiko.
Belakangan, relasi Meksiko-AS terus menegang usai pembunuhan dan penculikan warga AS di daerah perbatasan. Masalah kian pelik setelah politikus AS memunculkan wacana untuk mengirim tentaranya ke Meksiko guna melawan kartel narkoba, yang dianggap oleh Meksiko sebagai invasi.
