Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
twitter/@K24English
twitter/@K24English

Paris, IDN Times - Presiden Prancis, Emmanuel Macron ternyata yang membujuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk melakukan serangan udara sepihak ke beberapa target Suriah.

Hal ini diungkapkan oleh sang Presiden Prancis, dalam sebuah wawancara televisi Perancis BFM dan situs investigatif online, Mediapart hari Minggu waktu setempat.

1. Menurutnya AS, Prancis dan Inggris memiliki legitimasi internasional lakukan serangan sepihak

twitter/@EmmanuelMacron

Menurutnya serangan sepihak Amerika Serikat, Inggris dan Prancis ini hari Sabtu dini hari waktu Syria, merupakan hukuman atas dugaan penggunaan senjata kimia dalam perang melawan pihak pemberontak.

Presiden berusia 40 tahun mengungkapkan bahwa ketiga negara tersebut memiliki 'legitimasi internasional penuh untuk turut campur tangan', guna menegakkan hukum kemanusiaan internasional, demikian dilansir dari USA Today.

2. Berhasil bujuk Donald Trump batasi serangan dan batalkan rencana AS menarik pasukan dari Suriah

twitter/@SputnikInt

Seperti diketahui, Amerika Serikat dan sekutunya menembakkan lebih dari seratus misil ke tiga fasilitas pembuat senjata kimia di Suriah, sebagai bagian dari aksi memberikan hukuman kepada pemerintah Suriah pimpinan Bashar Al-Assad, yang diduga menggunakan senjata kimia saat melakukan serangan ke kota Douma.

Selain ini Emmanuel Macron mengungkapkan dirinya pulalah yang berhasil membujuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk membatalkan rencana Amerika Serikat menarik diri dari Suriah, dan membatasi serangan hanya ke beberapa objek tertentu saja, demikian dilansir dari Reuters.

3. Serangan ini kirimkan sinyal peringatan kepada Presiden Rusia

twitter/@EmmanuelMacron

Setelah serangan hari Sabtu kemarin, Emmanuel Macron menyatakan bahwa Prancis kini ingin bekerja sama dengan sekutu-sekutunya, Rusia dan Turki guna menciptakan sebuah inisiatif diplomatik dalam rangka mencari solusi politik yang abadi di Suriah.

Khusus mengenai Rusia, serangan ini juga memberikan sinyal kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin yang selama ini dianggapnya gagal memberikan rasa hormat kepada dunia barat - dengan berpikir bahwa komunitas internasional adalah orang-orang yang baik hati dan lemah.

Untuk itu Emmanuel Macron menawarkan diri menjadi perantara antara Amerika Serikat dengan Rusia.

Editorial Team