Presiden Sudan Selatan Pecat 2 Menteri Bidang Keamanan, Kenapa?

Jakarta, IDN Times - Presiden Sudan Selatan, Salva Kirr, memecat dua menteri keamanannya karena diduga melakukan pelanggaran dalam ketentuan perjanjian damai dengan pemimpin partai oposisi sekaligus Wakil Presiden Pertama, Riek Machar.
Kirr memecat Menteri Pertahanan, Angelina Teny, dan juga Menteri Dalam Negeri, Mahmoud Solomon. Angela Teny juga merupakan istri dari Machar.
Perintah presiden itu dibacakan melalui media TV pemerintah pada Jumat malam (3/3/2023) dan dsampaikan oleh juru bicara presiden, Lily Martin Manyiel pada Sabtu, dilansir Al Arabiya.
"Tidak ada alasan yang bisa saya berikan kepada Anda sekarang untuk pemecatan mereka, tetapi biasanya itu prosedur normal," kata Manyiel. Dia juga menambahkan bahwa belum ada keputusan yang dibuat tentang penggantian mereka.
1. Perjanjian damai kedua belah pihak pernah terjadi pada tahun 2018
Sebelumnya, pada 2018, pasukan Kiir dan Machar telah menandatangani perjanjian damai kedua belah pihak. Itu sekaligus mengakhiri perang saudara selama lima tahun yang telah menewaskan sedikitnya 400 ribu orang, juga memicu krisis pengungsi terbesar di Afrika setelah genosida Rwanda 1994.
Kesepakatan antara Kiir dan pihak oposisi itu dikenal dengan Pejanjian Perdamainan yang direvitalisasi untuk Sudan Selatan. Namun lambat laun, kekuatan lawan sering terjadi bentrok yang disebabkan oleh ketidaksepakatan tentang bagaimana berbagi kekuasaan.