Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (twitter.com/ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times - Presiden Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa serangan Rusia tidak hanya terbatas pada Ukraina saja, melainkan pada seluruh Eropa. Oleh sebab itu, kata Zelenskyy, Eropa memiliki kewajiban moral untuk mendukung perdamaian Ukraina. 

Keterangan di atas disampaikan Zelenskyy pada Sabtu (9/4/2022) malam waktu setempat, ketika ribuan penduduk di wilayah Donbass berusaha menyelamatkan diri dari angkatan bersenjata Rusia. Serangan juga telah meluas ke Kharkiv.

1. Negara demokrasi wajib membantu Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Invasi Rusia di Ukraina telah berlangsung selama lebih dari enam minggu. Pasukan Rusia yang mundur dari sekitar Kiev mulai fokus menyerang Donbass, salah satu wilayah di Ukraina timur. 

Secara mengejutkan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengakui kerugian yang diderita oleh pasukan Rusia dan menyebutnya sebagai tragedi besar bagi Moskow. Namun, dia tidak merinci berapa banyak tentara Rusia yang tewas di Ukraina. 

Dikutip dari Associated Press, Zelenskyy mewanti-wanti bahwa Eropa akan menjadi sasaran Rusia setelah berhasil menaklukkan Ukraina. 

"Bahwa tujuan perang Rusia tidak dimaksudkan terbatas pada Ukraina saja, melainkan targetnya adalah seluruh Eropa," kata mantan Komedian itu. 

Oleh sebab itu, dia meminta negara-negara Eropa, yang mayoritas menganut sistem demokrasi, untuk memperjuangkan perdamaian Ukraina.

Menurut Zelenskyy, negara demokrasi memiliki kewajiban moral untuk mewujudkan perdamaian. 

"Ini (mempertahankan Ukraina) adalah strategi pertahanan untuk setiap negara beradab," ujar dia.

2. Sembilan koridor kemanusiaan disetujui untuk menyelamatkan warga sipil

Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-46. Para analis militer Barat menjelaskan, arena perang kini telah berpindah ke Ukraina timur, dari mulai kota Kharkiv di timur laut, Donbass di timur, Mariupol di tenggara dan sepanjang garis pantai selatan sampai Kherson.

Pasukan pertahanan Ukraina disebut memiliki kepercayaan diri yang tinggi, seiring keberhasilan mereka menguasai kembali wilayah yang sebelumnya diduduki Rusia.

Sebaliknya, moral pasukan Moskow disebut telah anjlok. Tapi konvoi militer pasukan Rusia telah terlihat menuju Donbass, dan pertempuran yang lebih besar kemungkinan sedang menanti.

Ribuan warga Ukraina di Donbass telah diperingatkan untuk menyelamatkan diri selagi masih bisa, sebelum serangan besar terjadi. Orang-orang melarikan diri menggunakan kereta api dan bus.

Dikutip dari Reuters, pada Minggu, Kiev telah menyetujui sembilan koridor kemanusiaan untuk membantu warga sipil menyelamatkan diri dari peperangan. Salah satu koridor kemanusiaan yang disepakati termasuk dari kota Mariupol.

"Semua rute untuk koridor kemanusiaan di wilayah Luhansk akan berfungsi selama ada gencatan senjata oleh pasukan pendudukan Rusia," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.

3. Ukraina tegaskan komitmen akhiri perang meski telah disiksa Rusia

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Armed Forces)

Di sekitar kompleks kantor kepresidenan yang dijaga ketat, Presiden Zelenskyy baru-baru ini melayani wawancara dengan Associated Press. Dia menegaskan bahwa Ukraina tidak ingin kehilangan peluang jika memang ada solusi diplomatik dalam perang ini.

"Tidak ada yang mau bernegosiasi dengan orang atau pihak yang menyiksa bangsa ini. Itu semua bisa dimengerti. Dan sebagai seorang pria, sebagai seorang ayah, saya sangat memahami hal ini. (Tapi) kami tidak ingin kehilangan peluang, jika kami memilikinya, untuk solusi diplomatik," kata Zelenskyy, dilansir Al Jazeera

Zelenskyy telah menjadi salah satu pemimpin dunia yang memiliki ketegasan dan strategi jitu menahan gempuran raksasa militer Rusia. Sebagian besar hari-harinya dilewati dengan wajah lelah, mengenakan setelan kasual warna zaitun mirip yang dipakai para tentara.

Zelenskyy menuturkan bahwa Ukraina kemungkinan besar akan menerima perdamaian, meski telah merasakan 'neraka' dari perang tersebut. Kendati begitu, Ukraina berjanji akan terus berjuang untuk menangkal setiap serangan. 

"Kami harus berjuang, tapi berjuang untuk hidup. Anda tidak bisa berjuang untuk debu ketika tidak ada yang tersisa dan tidak ada manusia. Itulah mengapa penting untuk menghentikan perang ini," ujarnya.

Presiden Ukraina itu masih memiliki harapan bahwa negosiasi mencapai resolusi konflik akan cepat disepakati. Dia ingin dirinya dan Presiden Rusia Valdimir Putin terlibat langsung, tapi sejauh ini Moskow belum memberikan sinyal positif yang melibatkan pemimpinnya.

Secara terus terang, Zelenskyy menyebut bantuan pasokan senjata dari negara-negara Barat saat ini belum cukup untuk mengubah dinamika perang. Tapi, dia memberi catatan bahwa peningkatan dukungan dari Eropa dan pengiriman senjata AS telah semakin cepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team