Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Jerman (Unsplash.com/Christian Wiediger)

Jakarta, IDN Times - Seorang pria Afghanistan melancarkan serangan pisau dalam demonstrasi kelompok Gerakan Pax Europa sayap kanan yang anti-Islam di kota Mannheim, Jerman pada Jumat (31/5/2024). Serangan itu melukai lima pengunjuk rasa dan satu petugas polisi.

Penyerang telah dilumpuhkan pihak berwenang dengan ditembak. Dia menderita luka yang mengancam nyawa dan telah menjalani dioperasi. Saat ini dia masih tidak dapat diinterogasi.

1. Salah satu korban tergabung dalam beberapa organisasi anti-Islam

Dilansir Reuters, pria itu dilaporkan menyerang orang-orang di alun-alun Marktplatz di pusat kota tersebut dengan pisau. Satu orang tampak ditusuk di kaki dan seorang polisi yang mencoba turun tangan ditikam di bagian leher. Polisi lain kemudian menembak penyerang tersebut.

"Senjata api digunakan untuk menyerang penyerang," kata polisi Mannheim.

Polisi yang terluka dalam insiden itu telah menjalani operasi darurat. Lima orang lainnya yang terluka dibawa ke rumah sakit, beberapa di antaranya harus menjalani operasi darurat.

Salah satu yang terluka adalah aktivis anti-Islam Michael Stuerzenberger. Rekannya mengatakan aktivis tersebut ditikam di bagian wajah dan kaki. Dia telah keluar dari bahaya setelah menjalani operasi.

Dia diserang ketika bersiap untuk berpidato di depan sekelompok kecil orang di sebuah acara yang diadakan oleh Gerakan Pax Europa. Acara itu merupakan bagian dari tur "Mata Terbuka", yang menurut penyelenggara bertujuan untuk memperingatkan bahaya "politik Islam".

Stuerzenberger menggambarkan dirinya sebagai jurnalis yang kritis terhadap Islam, ia menjadi anggota beberapa organisasi sayap kanan anti-Islam, termasuk gerakan PEGIDA yang mengadakan demonstrasi rutin di kota-kota khususnya di Jerman bagian timur. Badan keamanan Bavaria menuduhnya membuat pernyataan Islamofobia dan mengklasifikasikan Gerakan Pax Europa sebagai organisasi Islamofobia.

2. Polisi telah memeriksa kediaman pelaku

Editorial Team

Tonton lebih seru di