Pria Australia Dipenjara 5,5 Tahun karena Bunuh dengan Botol Anggur

Jakarta, IDN Times - Andrew Gosling, seorang pria asal Australia, pada hari Jumat (8/4/22) menerima putusan pengadilan Singapura, yang menyatakan dia dipenjara lima setengah tahun karena dua tuduhan, pembunuhan dan mengakibatkan cedera.
Gosling telah membunuh seorang pria tua pada tahun 2019. Korban bernama Nasiari Sunee, terkena lemparan botol anggur pelaku yang membuat kepalanya terluka dan berdarah. Keesokan harinya, Sunee meninggal.
Pengadilan Singapura menyebut kejahatan Gosling adalah tindakan permusuhan agama, karena serangannya dilakukan setelah mengidentifikasi bahwa korban adalah etnis Melayu Muslim. Perbuatan Gosling dinilai merusak kerukunan ras, etnis dan agama.
1. Pelaku melempar botol dari lantai tujuh
Pada tahun 2019, Andrew Gosling tinggal di sebuah apartemen di Singapura. Dalam sebuah kesempatan, dia melemparkan botol anggur kosong ke pertemuan makam malam etnis Melayu Muslim dari lantai tujuh.
Botol itu mengenai kepada Nasiari Sunee, lalu memantul mengenai bahu istrinya. Dikutip ABC News, sehari setelah itu Sunee meninggal karena luka-lukanya. Sunee adalah seorang pria sepuh berusia 73 tahun dan dia bekerja sebagai sopir pengiriman barang.
10 hari setelah itu, Gosling menyerahkan diri. Pada bulan Februari, pelaku mengaku bersalah atas dua tuduhan yaitu menyebabkan kematian dan cedera. Hakim Victor Yeo Khee Eng pada hari Jumat, mengatakan Gosling menunjukkan "tingkat kecerobohan yang tinggi" ketika melempar botol. Setelah aksi melempar itu, Gosling juga meneriakkan kata-kata kasar dan vulgar bermuatan agama.
Pria Australia itu dihukum empat tahun penjara karena menyebabkan kematian Sunee dan 18 bulan karena menyebabkan cedera istrinya.
2. Kesal karena serangan teroris di Bali
Salah satu pengakuan Andrew Gosling mengapa melakukan perbuatannya, adalah karena dia marah dan kesal pada serangan teroris di Bali pada tahun 2002. Serangan itu telah menyebabkan banyak warga Australia tewas.
Ketika Gosling mengidentifikasi bahwa sekelompok orang muslim berkumpul di kompleks apartemen yang dia tinggali, dia kemudian mengambil botol anggur kosong dari tempat sampah dan melemparkannya dengan niat ingin mengejutkan.
Dikutip dari The Guardian, jaksa penuntut mengatakan tindakan pelaku memiliki "dampak yang lebih luas menyebabkan kegelisahan di Singapura, terutama di kalangan populasi muslim yang lebih luas, menunjukkan permusuhan agama."
Gosling mengaku bersalah sepanjang persidangan. Sesekali ia berbalik untuk melihat orangtuanya yang hadir. Pengacara Gosling mengaku bahwa dia bermaksud mengajukan banding atas putusan hukuman tersebut. Mereka berpendapat pikiran yang dimiliki Gosling tidak mencerminkan tindakannya dan kemungkinan itu karena mabuk.
3. Faktor-faktor meringankan pelaku
Keputusan hakim pengadilan Singapura itu semestinya akan dijalani oleh Andrew Gosling terhitung sejak Agustus 2019, setelah ia menyerahkan diri. Hakim juga menerima faktor-faktor yang meringankan ketika menghukum pelaku.
Dikutip dari Reuters, Gosling telah menyatakan benar-benar menyesal atas tindakannya, mengaku bersalah dan bersedia memberikan pembayaran kompensasi sukarela kepada keluarga korban. Faktor itulah yang menurut hakim telah meringankan hukuman.
Manisah Sitri, istri dari korban yang terbunuh akibat lemparan botol, mengatakan setelah persidangan bahwa itu "sudah takdir." Tapi anak-anaknya mengatakan, "Sulit untuk memaafkan, hanya waktu yang akan menyembuhkan ini."
Hakim menegaskan hukuman itu diberikan karena perlu memberi efek jera agar orang tidak membuang benda-benda berbahaya dari gedung tinggi di Singapura, di mana banyak yang yang tinggal di dalamnya.