Mantan PM Inggris, Tony Blair bersama dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta (dok. Sekretariat Presiden)
Ada alasan khusus dibalik keputusan pemerintah Indonesia untuk menunjuk Tony Blair sebagai Dewan Pengawas Danantara. Blair dinilai memiliki pengalaman luas dalam kebijakan ekonomi dan hubungan internasional.
Alasan ini yang dianggap dapat membantu meningkatkan kredibilitas Danantara di mata investor global. Alasan lainnya, Blair bukan orang baru dalam dunia investasi dan pengelolaan aset.
Ini terbukti sejak ia meninggalkan jabatannya sebagai PM Inggris pada 2007, Blair telah banyak terlibat dalam proyek-proyek ekonomi berskala besar, termasuk sebagai penasihat berbagai negara di Timur Tengah dan Asia.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Danantara di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta, Senin kemarin. Dia menekankan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, diperlukan respons yang berani dan strategis. Oleh karena itu, peluncuran Danantara Indonesia memiliki arti penting.
"Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan respons yang berani dan strategis. Itulah sebabnya peluncuran Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting," kata Prabowo dalam pidato peluncuran Danantara.
Menurutnya, Danantara Indonesia bukan hanya badan pengelola investasi, tetapi juga instrumen pembangunan nasional yang bertujuan mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia.