Sebagai Menteri Angkatan Bersenjata sejak 2022, Lecornu menjadi wajah utama dari upaya mempersenjatai kembali militer Prancis. Ia mengawasi peningkatan anggaran pertahanan bersejarah sebesar 413 miliar euro (sekitar Rp7,9 kuadriliun) untuk periode 2024-2030. Kebijakan ini merupakan respons atas eskalasi konflik di Eropa, terutama invasi Rusia ke Ukraina.
Di kalangan politik, Lecornu dikenal sebagai seorang negosiator dan orator yang terampil. Ia dinilai cakap dalam bermanuver politik serta lihai dalam setiap perdebatan parlemen. Ia juga menjaga hubungan baik dengan politisi dari berbagai spektrum, termasuk saat menggelar makan malam dengan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen untuk membahas isu Ukraina.
Lecornu juga memiliki latar belakang militer sebagai seorang kolonel cadangan di Gendarmerie Nasional. Ia memiliki ketertarikan pada sejarah dan dunia militer, yang tercermin dalam bukunya "Toward War?". Buku tersebut menguraikan posisi strategis Prancis dan militernya di tengah tatanan dunia yang berubah, dilansir NYT.
Lecornu juga pernah menjabat sebagai menteri untuk urusan teritori seberang laut Prancis. Dalam posisi tersebut, ia menghadapi tantangan besar seperti menangani protes terkait kebijakan COVID-19 di Guadeloupe.
Ia cenderung menjaga profil publik yang tidak terlalu menonjol dan jarang membahas kehidupan pribadinya. Sikapnya yang berhati-hati dianggap sebagai kunci umur panjangnya di berbagai pos kementerian.