Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
suasana di Lagos, Nigeria. (unsplash.com/sheystics)

Jakarta, IDN Times - Polisi Nigeria, pada Jumat (20/12/2024), mengumumkan penangkapan delapan terduga pelaku yang bertanggung jawab dalam insiden desak-desakan di festival liburan di Ibadan, Oyo.

Pada awal Desember, desak-desakan lain terjadi di N'Zerekore, Guinea di tengah laga sepak bola lokal. Kejadian itu menyebabkan lebih dari 50 orang tewas terinjak saat berebut keluar stadion usai menembakkan gas air mata. 

1. Penyelenggara festival ditangkap oleh polisi

Polisi Nigeria mengatakan, kejadian di SMA Islam Basorun di Ibadan ini disebabkan oleh penyelenggara acara, yakni Yayasan Wings dan Radio Agidigbo. Keduanya diklaim salah mendistribusikan makanan dan hadiah. 

Melansir RFI, acara ini memang dikhususkan bagi anak-anak lokal di kota tersebut. Siapapun anak yang datang berhak mendapat sejumlah hadiah, seperti beasiswa dan benda lainnya. 

Tak hanya dari pihak penyelenggara acara, kepala sekolah juga ikut ditangkap oleh petugas kepolisian. Polisi juga menangkap mantan Ratu Ooni of Ife, Naomi Silekunola, sebagai bagian dari proses investigasi. 

Festival ini diselenggarakan oleh organisasi non-profit, Women in Need of Guidance and Support, yang didirikan oleh Silekunola. 

2. Sebabkan 35 anak tewas

Kejadian terbaru ini mengakibatkan setidaknya 35 anak tewas dan 6 lainnya kritis. Setelah kejadian pada Rabu (18/12/2024), mereka yang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan intensif.

Gubernur Oyo, Seyi Makinde, menyatakan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban yang tewas dan terluka. 

"Tragedi ini mengakibatkan sejumlah orang tua harus kehilangan anaknya. Ini adalah hari yang sangat menyedihkan. Kami bersimpati kepada orang tua yang berbelasungkawa karena kehilangan anggota keluarganya," tutur Makinde, dikutip Associated Press.

Sejumlah potongan video yang beredar di Internet memperlihatkan kerumunan mayoritas anak-anak berusaha keluar dari keramaian di tengah lapangan terbuka. 

3. Insiden rebutan beras sering terjadi di Nigeria

Pada Februari, Bea Cukai Nigeria memutuskan menangguhkan penjualan beras kepada warga yang membutuhkan. Langkah ini diambil setelah warga tewas imbas berdesakan berebut beras. 

"Tantangan yang tak terduga terjadi ketika kami kehabisan stok beras. Namun, kerumuman warga yang berusaha mendapatkan beras dan melewati barikade. Insiden ini mengakibatkan sejumlah korban terluka dan kami memutuskan menangguhkannya untuk sementara waktu," terangnya, dilansir CNN.

Pada Maret, sebanyak dua siswa tewas dan setidaknya 23 orang terluka akibat berdesak-desakan untuk mendapatkan beras. Beberapa hari setelahnya, empat orang tewas untuk berebut hadiah untuk ditukarkan dengan makanan. 

Sebagai informasi, Nigeria sedang menghadapi krisis ekonomi dan pangan. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi ekonomi masyarakat di Nigeria semakin sulit di tengah tingginya harga kebutuhan pokok. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm