Pada Februari, Bea Cukai Nigeria memutuskan menangguhkan penjualan beras kepada warga yang membutuhkan. Langkah ini diambil setelah warga tewas imbas berdesakan berebut beras.
"Tantangan yang tak terduga terjadi ketika kami kehabisan stok beras. Namun, kerumuman warga yang berusaha mendapatkan beras dan melewati barikade. Insiden ini mengakibatkan sejumlah korban terluka dan kami memutuskan menangguhkannya untuk sementara waktu," terangnya, dilansir CNN.
Pada Maret, sebanyak dua siswa tewas dan setidaknya 23 orang terluka akibat berdesak-desakan untuk mendapatkan beras. Beberapa hari setelahnya, empat orang tewas untuk berebut hadiah untuk ditukarkan dengan makanan.
Sebagai informasi, Nigeria sedang menghadapi krisis ekonomi dan pangan. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi ekonomi masyarakat di Nigeria semakin sulit di tengah tingginya harga kebutuhan pokok.