Ilustrasi polisi. (Unsplash.com/Ethan Wilkinson)
Melansir Sky News, penyelidikan menemukan bahwa kepolisian di Mencia Barat, yang menangani wilayah Telford, mengalami kegagalan dalam menangani kasus pelecehan terhadap anak. Ini termasuk kasus Lucy Lowe, yang meninggal pada usia 16 tahun, ketika pelaku membakar rumahnya. Ibu dan saudara perempuannya juga tewas dalam kejadian itu.
Remaja perempuan itu merupakan korban pelecehan dari Azhar Ali Mehmood, yang membuatnya melahirkan anaknya pada usia 14 tahun. Kasus itu membuat pelaku dipenjara pada 2001, tapi hanya karena pembunuhan, sementara kasus pelecehan seksual tidak ditindak.
Dalam penyelidikan ini diketahui bahwa kasus Lowe banyak diketahui murid sekolah tertentu. Hal itu membuat anak-anak merasa terintimidasi untuk melaporkan pelecehan karena takut mengalami seperti Lowe. Hal itu telah dimanfaatkan oleh pelaku sebagai ancaman terhadap anak-anak.
"Lembaga-lembaga penting Telford mengetahui adanya pelecehan seksual yang terus terjadi kepada anak-anak, tapi tidak mengambil tindakan," tulis laporan tersebut.
Pada 1990-an, orang-orang yang bekerja dengan anak-anak, termasuk petugas polisi, pekerja sosial pemuda, dan guru, telah menyerukan keprihatinan mengenai kasus kekerasan seksual yang terus terjadi pada anak-anak yang hilang. Akan tetapi, kepolisian Mencia Barat tidak serius menanggapi kekhawatiran tersebut.
Kepolisian dalam laporan itu juga dikecam akibat tidak mengambil tindakan tepat dalam beberapa penyelidikan karena takut dianggap rasis pada etnis tertentu.