Pesawat Airbus A320 dengan registrasi 4K-AZ8 milik AZAL (Azerbaijan Airlines) (Papas Dos from Moscow, Russia, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 jatuh dalam bola api besar di dekat kota Aktau, Kazakhstan. Pesawat dilaporkan mencoba menghindari wilayah konflik di selatan Rusia, tempat serangan drone Ukraina sedang berlangsung. Sebanyak 38 orang tewas, sementara 29 lainnya berhasil selamat meski mengalami luka serius.
Kementerian Transportasi Azerbaijan mengungkapkan bahwa pesawat mengalami “gangguan eksternal” yang menyebabkan kerusakan pada badan pesawat.
“Pesawat itu rusak di bagian dalam dan luar ketika mencoba mendarat di Grozny,” ungkap Kementerian Transportasi Azerbaijan, dilansir BBC.
Putin menyatakan bahwa pada saat kejadian, sistem pertahanan udara Rusia sedang aktif menanggapi serangan drone di Grozny dan Mozdok. Namun, Kremlin tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai hubungan antara aktivitas sistem pertahanan udara dan jatuhnya pesawat.
Pihak Rusia telah membuka penyelidikan kriminal untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Sementara itu, spekulasi terus beredar mengenai apakah sistem pertahanan udara Rusia menjadi faktor utama dalam jatuhnya pesawat.
Meski Azerbaijan belum secara resmi menuduh Rusia, insiden ini telah menimbulkan ketegangan diplomatik. Ukraina, di sisi lain, menuduh Rusia mencoba mengalihkan perhatian dari fakta bahwa pesawat tersebut dipaksa keluar jalur. Hingga saat ini, penyelidikan masih berlangsung, dan belum ada pernyataan resmi dari pihak Rusia mengenai dugaan keterlibatan sistem pertahanan udara mereka.