Jakarta, IDN Times - Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, pada Senin (8/4/2024), membebaskan lebih dari 1.500 tahanan, termasuk para aktivis politik yang dipenjara. Pembebasan massal ini merupakan amnesti terbesar yang diberikan oleh kerajaan Bahrain sejak terjadinya pemberontakan Arab Spring pada 2011.
Melansir The Guardian pada Rabu (10/4/2024), langkah ini sangat mengejutkan para aktivis yang selama bertahun-tahun telah mengkampanyekan pembebasan para tahanan, baik di dalam negeri maupun oleh kelompok hak asasi manusia internasional.
"Ini adalah langkah yang disambut baik. Banyak dari para tahanan seharusnya tidak dipenjara sejak awal," ujar Amnesty Bahrain.