Jakarta, IDN Times - Lebih dari 100.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di Tel Aviv untuk menentang rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan meningkatkan eskalasi perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. Mereka menuntut agar perang segera diakhiri dan para sandera dibebaskan.
Sebelumnya, kantor perdana menteri mengatakan kabinet keamanan, yang terdiri dari sekelompok kecil menteri senior, telah memutuskan untuk merebut Kota Gaza. Netanyahu ingin memperluas operasi militer di wilayah Palestina yang hancur meskipun ada penolakan publik yang meluas dan peringatan dari militer bahwa langkah tersebut dapat membahayakan para sandera.
"Ini bukan sekadar keputusan militer. Ini bisa menjadi hukuman mati bagi orang-orang yang paling kita cintai," ujar Lishay Miran Lavi, istri sandera Omri Miran, dalam demonstrasi tersebut, dikutip dari Asia One, Selasa (12/8/2025).
Ia memohon kepada Presiden AS Donald Trump untuk turun tangan dan segera mengakhiri perang.