Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Kenya (unsplash.com/aboodi_vm)
ilustrasi bendera Kenya (unsplash.com/aboodi_vm)

Intinya sih...

  • Agen penyelundup bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk memalsukan informasi warga Kenya dan diterjunkan ke medan perang di Ukraina.

  • Polisi Kenya berhasil bongkar jaringan penyelundup manusia ke Rusia, menyelamatkan 22 orang yang akan dikirim ke Ukraina.

  • Warga Kenya harus membayar Rp299 juta untuk biaya visa, perjalanan, akomodasi, dan logistik setelah ditipu untuk bergabung dengan tentara Rusia di Ukraina.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Kenya, Musalia Mudavadi mengatakan bahwa ratusan warga Kenya yang ditipu untuk bergabung dengan militer Rusia. Mereka diterjunkan untuk membantu Rusia berperang melawan Ukraina

“Warga Kenya sudah dirayu oleh sejumlah orang jahat dan tidak berhati untuk pergi ke Rusia. Mereka tidak menyadari akan diterjunkan dalam operasi militer Rusia di Ukraina,” ungkapnya, dikutip dari The Moscow Times, pada Selasa (28/10/2025). 

Meskipun demikian, Mudavadi tidak menyebutkan jumlah pasti warga Kenya yang bergabung dengan tentara Rusia. Namun, sejumlah warga Kenya sudah ditahan di sejumlah kamp militer di Rusia. 

1. Agen penyelundup sudah bekerja sama dengan pemerintah Rusia

Mudavadi menyebut, agen sudah membuat sistem yang rumit dan bekerja sama dengan pemerintah Rusia. Pada agen sudah melakukan pemalsuan informasi miliki warga Kenya untuk kemudian diterjunkan ke medan perang. 

“Para agen penyelundup manusia ini telah menggunakan metode yang tidak bermoral, termasuk dengan memalsukan dokumen pribadi milik warga Kenya tak bersalah agar dapat diterjunkan di medan perang di Ukraina,” paparnya. 

Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa jaringan rekrutmen militer Rusia ini menargetkan laki-laki miskin di Kenya. Sejumlah narasumber mengatakan bahwa mereka ditipu atau ditekan untuk bergabung dengan militer ketika tiba di Rusia. 

2. Polisi Kenya berhasil bongkar jaringan penyelundup manusia ke Rusia

Pada September, polisi Kenya berhasil menyelamatkan 22 orang yang diduga akan diselundupkan ke Rusia. Mereka dirayu untuk mendapatkan pekerjaan di Rusia, tapi mereka sebenarnya akan dikirim ke Ukraina. 

Dilansir BBC, penggerebekan polisi Kenya dilakukan setelah mendapatkan informasi dari intelijen. Mereka sudah ditempatkan di sebuah apartemen di pinggiran ibu kota Nairobi dan polisi sudah menyita sejumlah material rekrutmen, dokumen perjalanan, dan tawaran pekerjaan. 

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat kenaikan warga Kenya yang diperdagangkan ke luar negeri usai menerima tawaran kerja palsu. Seorang atlet muda asal Kenya sudah ditangkap di Ukraina setelah mengaku ditipu untuk bergabung dengan tentara Rusia. 

3. Warga Kenya harus membayar sebesar Rp299 juta

Detektif yang menyelidiki kasus ini mengatakan bahwa korban sudah menandatangani kontrak dengan agen penyalur tenaga kerja luar negeri. Mereka bahkan harus membayar biaya sebesar 18 ribu dolar AS (Rp299 juta) untuk biaya visa, perjalanan, akomodasi, dan logistik.

Sejumlah korban sudah membayar uang jaminan sebesar 1.500 dolar AS (Rp24,9 juta). Salah seorang korban sudah kembali dan mendapatkan sejumlah luka dan mengalami trauma atau beberapa kasus tidak kembali. 

Tak hanya Kenya, sejumlah warga dari Somalia, Sierra Leone, Togo, Kuba, dan Sri Lanka sudah ditahan di Ukraina usai ikut membela tentara Rusia. Sayangnya, mayoritas dari pemerintah negara Afrika enggan untuk menjemput warganya dari Rusia atau Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team