Setidaknya teradpat 60 warga Australia yangberada di kamp pengungsian terpisah di timur laut Suriah. 40 diantara 60 warga tersebut diidentifikasi sebagai anak-anak.
Pada usia 14, Yusuf dipisahkan dari ibunya dan dipenjarakan di penjara pria karena dia dianggap mencapai usia yang tidak pantas untuk masuk kamp wanita dan anak-anak. Keluarga Yusuf mengatakan penyebab dan waktu pasti kematiannya tidak diketahui secara pasti. Namun yang jelas, Yusuf menderita luka parah pada saat itu, termasuk luka di kepala.
“Dalam pesan terakhir yang kami terima dari Yusuf, dia meminta kami untuk memberi tahu ibunya bahwa dia mencintai dan merindukannya,” kata mereka. Pada saat kejadian penyerangan penjara, eks menteri luar negeri Australia Marise Payne mengatakan Australia tidak memiliki perwakilan diplomatik di Suriah.
Pemerintah Australia juga telah memberikan pandangan yang “sangat jelas” tentang tantangan yang dihadapi warga, baik anak-anak atau orang dewasa, yang telah bepergian ke sana. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Australia tak mampu untuk membawa pulang para warganya yang bepergian ke negara tersebut, apalagi di kawasan berkonflik atau dikuasai ISIS.