Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Republik Dominika
ilustrasi bendera Republik Dominika (unsplash.com/ruddycorporanx)

Intinya sih...

  • Abinader sebut Republik Dominika menghadapi ancaman besar.

  • Abinader mengungkapkan keputusan ini untuk memperkuat pertahanan udara dan maritim, tetap berada di bawah kendali militer Republik Dominika.

  • Republik Dominika musnahkan 1,45 ton kokain untuk dukung operasi AS

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Dominika. Luis Abinader mengumumkan akan memperbolehkan Amerika Serikat (AS) menggunakan wilayah udaranya untuk kepentingan militer. Selain itu, negara itu bersedia menampung pesawat tempur AS di pangkalannya. 

“Kami sudah mencapai kesepakatan teknis, terbatas, dan sementara masuknya militer AS di Republik Dominika. Mereka diperbolehkan menggunakan Pangkalan Udara San Isidro dan Bandara Las Americas secara terbatas,” ungkapnya, dikutip The Latin Times, Jumat (27/11/2025). 

Dalam beberapa bulan terakhir, AS sudah menerjunkan militer di Laut Karibia untuk melawan penyelundupan narkoba. Namun, terdapat dugaan bahwa AS berniat untuk menekan pemerintah Venezuela. 

1. Abinader sebut Republik Dominika menghadapi ancaman besar

Abinader mengungkapkan bahwa keputusan ini sebagai wujud untuk memperkuat pertahanan udara dan maritim. Ia memastikan semuanya tetap berada di bawah kendali dari militer Republik Dominika. 

“Negara kami menghadapi ancaman serius, sebuah ancaman yang tidak mengenal batas negara, bendera dan dapat menghancurkan keluarga. Mereka berusaha untuk menggunakan teritori kami selama bertahun-tahun,” terangnya. 

Selain mendapatkan akses di Republik Dominika, AS sudah mendapat izin masuk di pangkalan udara El Salvador untuk melawan kartel narkoba. Tak hanya itu, Washington sudah mengirimkan kapal induknya di Trinidad dan Tobago.

2. Republik Dominika musnahkan 1,45 ton kokain untuk dukung operasi AS

Pada saat yang sama, Republik Dominika menghancurkan 1,45 ton kokain sebagai bagian dari operasi maritim di negaranya. Langkah ini sebagai bentuk dukungan untuk melawan penyelundupan narkoba yang dikampanyekan AS di Laut Karibia. 

Kepala Institut Forensik Nasional (INACIF), Sonia Elizabeth Lebron menyebut bahwa pembakaran kokain ini penting untuk mengurangi peredaran narkoba. Dengan ini, peredaran narkoba di jalanan diharapkan akan berkurang. 

Dilansir EFE, ia menyebut, letak geografis Republik Dominika sangat rawan menjadi lokasi penyelundupan narkoba. Sebab, negara itu berada di tengah Laut Karibia yang menghubungkan Amerika Selatan dan AS. 

3. AS perkuat jangkauan militernya di Laut Karibia

Akses pangkalan militer di Republik Dominika ini tentu memberikan implikasi bahwa AS tidak hanya merencanakan operasi melawan penyelundupan narkoba. Namun, Washington juga berniat untuk menegakkan kembali dominasi dan pengaruhnya di Karibia. 

Keberadaan militer AS di Republik Dominika akan mendiversifikasi operasi AS di tengah Laut Karibia. Selama ini, AS sudah memiliki rekan dekat Kolombia untuk melawan penyelundupan narkoba dengan memberikannya akses langsung di Samudra Pasifik dan Pegunungan Andes. 

Di sisi lain, Republik Dominika juga memiliki kepentingan dalam kerja sama dengan AS di bidang keamanan. Negara Karibia itu akan mendapatkan akses informasi intelijen dan teknologi pemantauan yang tidak dimiliki oleh negaranya, dikutip dari Colombia One.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team