Jakarta, IDN Times - Sebuah konvoi darat yang terdiri dari sekitar 1.500 aktivis telah berangkat dari Tunis, ibu kota Tunisia, pada Senin (9/6/2025). Mengusung nama "Somoud" yang berarti ketangguhan, misi utama mereka adalah menempuh ribuan kilometer untuk mencoba menembus blokade dan mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza.
Keberangkatan konvoi ini terjadi tepat setelah angkatan laut Israel mencegat kapal Madleen di perairan internasional. Pihak penyelenggara menyebutkan bahwa kesamaan waktu antara dua peristiwa ini merupakan sebuah pesan simbolis yang disengaja.
Konvoi kemanusiaan ini direncanakan melintasi wilayah Tunisia, menyeberang ke Libya, lalu berlanjut melalui Mesir untuk mencapai perbatasan Rafah. Para pesertanya berasal dari gabungan beberapa negara Afrika Utara, termasuk Tunisia, Aljazair, dan Libya.
“Ini adalah pesan untuk warga Gaza bahwa kalian tidak sendirian. Kami turut merasakan kepedihan kalian, dan ini adalah bentuk tekanan publik terhadap penjajah di tengah kegagalan internasional untuk menghentikan pembantaian ini,” kata Sheikh Yahya Sari, anggota Asosiasi Cendekiawan Muslim Aljazair, dilansir Middle East Eye.