Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
suasana pemberian bantuan kepada migran dari PBB di Niger (twitter.com/antonia_vadala)

Jakarta, IDN Times - PBB memperkirakan terdapat 7 ribu migran asal Afrika Sub-Sahara terlantar di Niger setelah berlangsungnya kudeta militer pada akhir Juli. Padahal, para migran hanya berupaya kembali pulang ke negaranya lantaran gagal mengungsi ke Eropa. 

Niger menjadi rute penting migran dari negara-negara Afrika Sub-Sahara menuju ke Libya dan Tunisia sebelum menyeberang ke Eropa. Selain itu, negara Afrika Barat itu juga menjadi transit migran yang hendak pulang lewat bantuan PBB. 

1. Ribuan migran terlantar di jalanan Niger

Dalam pernyataan pada Selasa (22/8/2023), PBB memperkirakan bahwa terdapat 1.800 migran terpaksa tinggal di jalanan Niger karena pusat penampungan tidak cukup untuk menampung semua migran. Pasalnya, tempat yang dikelola Organisasi Migrasi Internasional itu kewalahan dalam menampung migran. 

Sepanjang 2023, PBB telah membantu sebanyak 1.250 orang per bulan untuk kembali ke negaranya. Penutupan wilayah udara dan perbatasan Niger dengan negara tetangganya berdampak pada terlantarnya migran. 

Dilaporkan Associated Press, seorang migran asal Sierra Leone, Sahr John Yambasu terdampak penutupan perbatasan di Niger. Ia berniat kembali ke negaranya setelah menempuh perjalanan panjang melewati gurun dan laut untuk menuju ke Jerman. 

"Saya dan migran lainnya tidak yakin dapat pergi dari Niger. Saya sedih karena ini bukan negara saya. Situasi ini tidaklah mudah," terang Yambasu. 

2. Niger menjadi rekanan penting UE untuk mengadang migran

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di