Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Tunisia turun ke jalan di ibu kota, Tunis, pada Sabtu (22/11/2025). Mereka memprotes pemerintahan Presiden Kais Saied yang dinilai semakin otoriter dan menuntut pembebasan seluruh tahanan politik.
Aksi yang bertajuk “melawan ketidakadilan” ini menarik sekitar 2 ribu peserta, dan berhasil menyatukan para aktivis, LSM, dan sejumlah partai politik yang selama ini terpecah. Para pengunjuk rasa, yang sebagian besar mengenakan pakaian hitam, meneriakkan slogan seperti “rakyat ingin rezim jatuh” dan “tak ada ketakutan, tak ada teror, jalanan milik rakyat”.
Dilansir dari Arab News, demonstrasi ini merupakan bagian dari gelombang protes yang lebih luas di seluruh negeri terkait gejolak politik dan ekonomi di bawah pemerintahan Saied. Sebelumnya, pada Kamis (20/11/2025), para jurnalis juga menggelar protes menentang pembatasan kebebasan pers dan penangguhan sementara beberapa organisasi masyarakat sipil terkemuka.
