Jakarta, IDN Times - Rusia telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Burkina Faso, terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di negara yang berada di Afrika Barat tersebut pada Jumat (13/10/2023).
Kerja sama dilakukan oleh Ouagadougou karena kurang dari seperempat penduduk negara itu yang hanya memiliki akses terhadap setrum. Perusahaan energi atom Rusia Rosatom mengatakan, penandatanganan merupakan dokumen pertama di bidang energi atom secara damai antara Rusia dan Burkina Faso.
Sejak tahun lalu, Burkina Faso dipimpin oleh junta militer usai pemerintah digulingkan. Mereka telah berupaya membangun relasi yang kuat dengan Rusia, seiring upaya mendiversifikasi mitra nasionalnya.