Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia: Pembentukan Negara Palestina Solusi Hentikan Konflik

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/mfa_russia)
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/mfa_russia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan, pembentukan negara Palestina adalah solusi yang paling tepat untuk perdamaian Palestina dan Israel.

Sejak awal pecahnya perang Hamas dan Israel pada Sabtu kemarin, Rusia telah menyerukan gencatan senjata.

“Menciptakan negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel adalah jalan yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik,” kata Lavrov, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (10/10/2023).

“Kami tidak setuju dengan mereka yang mengatakan bahwa keamanan dapat dijamin melalui perang melawan terorisme,” lanjut dia.

1. Sindir kebijakan Barat terhadap Israel

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (IDN Times/Sonya Michaella)
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Lavrov menyindir kebijakan negara-negara Barat terhadap Israel dan perang yang baru saja pecah ini.

“Mereka mengatakan bahwa pertempuran harus segera dihentikan, Israel harus menghancurkan para teroris. Tetapi hal ini pernah dilakukan sebelumnya, mereka tidak sadar bahwa alasan utama konflik yang perlu dihapus,” tutur Lavrov.

2. Masalah Palestina tidak boleh ditunda lagi

Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)
Aksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)

Tak hanya itu, Lavrov juga menegaskan, masalah Palestina ini tidak boleh ditunda-tunda lagi penyelesaiannya.

Lavrov menyampaikan, Rusia prihatin terhadap ratusan warga Israel dan Palestina yang tewas di Jalur Gaza saat ini.

3. Israel blokade penuh Jalur Gaza

Ilustrasi serangan roket di Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Ilustrasi serangan roket di Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Israel mengumumkan blokade penuh terhadap Jalur Gaza, termasuk melarang akses pengiriman makanan dan air ke wilayah yang memanas sejak Sabtu tersebut.

Pada Senin (9/10/2023), Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan, pihak berwenang akan memutus aliran listrik dan memblokade makanan dan bahan bakar sebagai upaya pengepungan total Gaza yang dikuasai Hamas. Langkah itu adalah bagian dari perang yang telah diumumkan Israel.

“Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas, semuanya ditutup,” kata Gallant.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Daftar Kandidat Pengganti PM Jepang Ishiba, Siapa Saja?

23 Sep 2025, 06:09 WIBNews