Bendera Prancis. (Pexels.com/Atypeek Dgn)
Dilansir Al Jazeera, kedutaan Rusia di Prancis telah menyampaikan sikap protes atas hal tersebut. Mereka menganggapnya sebagai kampanye Russofobia baru yang diluncurkan di media Prancis.
“Federasi Rusia tidak pernah campur tangan dan tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Prancis, negara kami memiliki prioritas lain yang lebih penting,” bunyi pernyataan kedutaan.
Pihak berwenang dan media Prancis menyatakan negara komunis itu mungkin mengorganisir aksi tersebut sebagai tanggapan atas usulan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengirim anggota militernya ke Ukraina untuk membantu dan melatih pasukan, atau mengizinkan negara tersebut menggunakan senjata Prancis.
Baru-baru ini perusahaan teknologi Microsoft menuduh Rusia meningkatkan penyebaran disinformasi daring yang menargetkan Prancis dan Olimpiade Paris mendatang. Informasi itu berupa berita palsu untuk merendahkan reputasi Komite Olimpiade Internasional dan menciptakan kesan bahwa Olimpiade Musim Panas akan dirusak oleh kekerasan. Tuduhan itu disebut Kremlin sebagai fitnah mutlak.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan tidak ada substansi dalam tuduhan tersebut. Ia juga mengumumkan negaranya tidak dapat menjamin bahwa instruktur tentara Barat yang melatih tentara Ukraina tidak akan menjadi sasaran militer.
“Setiap instruktur yang terlibat dalam pelatihan rezim Ukraina tidak memiliki kekebalan apapun,” katanya kepada pers.